Ahad, 24 September 2023 / 8 Rabi’ul Awwal 1445 H*

🎯 *Kajian Tsaqofah Islamiyah : Pentingnya Belajar Hadits (bag. 3)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Abdul Hamid, MA.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

Telegram Channel :
https://t.me/channel_mbhq

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

Kajian Tsaqofah Islamiyah : Pentingnya Belajar Hadits (bag. 2)

Pertentangan di dalam hadits nabi.
Hadits qouliyah, nabi bersabda. Contoh pertama. Janganlah puasa hari Sabtu.
Contoh kedua : janganlah kalian puasa hari Jumat kecuali puasa juga hari Sabtu atau hari sebelumnya (Kamis).
Setelah ditelusuri ternyata tidak bertentangan. Hadits pertama hukumnya telah dihapus. Mansukh.

Contoh hadits kedua :
Nabi bersabda : sesungguhnya mayit itu bisa mendengarkan sandal ketika pelayat pulang.
Nabi bersabda : nabi suatu ketika melihat seorang sahabat jalan di kuburan memakai sandal, lepaskanlah kedua sandalmu itu.
Pembahasan tentang memakai sandal di kuburan.
Setelah ditelusuri hadits kedua rosul menyuruh mencopot sandal karena di sandal itu ada kotoran. Tidak dilarang orang memakai sandal ke kuburan.

Hadits fi’liyah : perbuatan nabi bertentangan.
1. Hadits tentang kencing. Dari hudzaifah : Nabi Saw pernah mendatangi tempat pembuangan sampah. Lalu nabi kencing sambil berdiri. Dari jalur abubhurairah.
2. Hadits Ibnu Majah dari jalur Siti Aisyah. Barang siapa bercerita kepada kamu bahwa nabi kencing sambil berdiri jangan dipercaya karena sepengetahuanku rosul kencing sambil duduk.

Kedua hadits tersebut shoheh. Jadi boleh kencing sambil duduk atau berdiri.
Dilarang pipis di air yang tergenang, di tempat orang berkumpul/terminal, di tempat orang lalu lalang/jalan.

Menyelesaikan hadits yang bentrok : mengumpulkan maknanya.
Hudzaifah bersama nabi di luar. Tidak mengetahui di dalam rumah.
Siti Aisyah tidak selamanya bersama nabi di luar rumah. Seringnya di dalam rumah.
Jadi kita bisa mengamalkan kedua hadits tsb.
Kerojihan suatu hadits tidak bisa menurunkan kredibilitas hadits Hasan.

Orang yang diadzab dikubur karena kencingnya tidak benar. Jadi harus hati hati.

Hadits bukhori : kisah Ali Ra minum sambil berdiri. Ia berkata sesungguhnya orang2 benci jika kita minum berdiri. Padahal nabi pernah minum berdiri seperti aku minum saat ini.

Hadits Tirmidzi : hadits ini shoheh ghorib. Hadits ini shoheh. Dari Ibnu Umar: kami dulu di jaman nabi makan sambil berdiri kemudian minum sambil berjalan.
Perkataan bertentangan dg perbuatan.
Dari abu Hurairah: janganlah kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa maka hendaklah ia muntahkan. Menunjukan ini larangan.
Hadits lainnya dari Ibnu Abbas : rosul Saw pernah minum air zamzam dalam keadaan berdiri.
Hadits 1 melarang, tp hadits 2 nabi minum air zamzam sambil berdiri. Ini bentrok. Ketika terjadi bentrok maka ada kaidah: pendapat ulama: perkataan lebih utama dari perbuatan. Maka hukum keadaan sikon berlaku. Jika memungkinkan duduk maka duduk. Jika hanya bisa berdiri maka berdiri tidak mengapa.
Solusi : pendekatan nasioh wa mansukh.
Contoh hadits tentang berbekam.
Orang yang berbekam dan yang dibekam puasanya batal.
Nabi Saw sedang ihram dan sedang berpuasa dan beliau berbekam ketika haji wada. Hadits ini bentrok. Dalam Sarah shohihbbukhori, hadist 1 ketika Mekah pertamakali dikuasai/futuh Makah. Th ke 8 h. Sementara haji wada pada tahun ke 10 h. Berarti hadits 1 telah mansukh digantikan dengan hadits ke 2.

5x menyusui anak orang lain sudah termasuk anaknya / anak sepersusuan. Padahal sebelumnya 10 x menyusui.

Pertanyaan :
Nasikh mansukh : tidak ada nasikh mansukh dari perkataan nabi. Nasikh mansukh adalah kesimpulan para ulama.

Amal supaya mendapat pahala.
Prioritas makan berdiri atau duduk, keduanya mendapat pahala?
Perbuatan tergantung niat. Makan sambil berdiri contohnya ada. Duduk juga ada contohnya. Jadi tetap mendapat pahala. Niat ibadah ikut nabi Saw.

.
.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *