*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) Shubuh bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 25 Januari 2025 / 25 Rajab 1446 H*

🎯 *Kajian Tsaqofah Islamiyah : Menghilangkan Kemudharatan dalam Islam*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Abdul Hamid, Lc., MA.*

======= =======

🗓️ *Ahad, 26 Januari 2025 / 26 Rajab 1446 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Jinn (bagian 6)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Dr. Muhammad Azhari Hatim, Lc., MA.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

~~~~~~~
📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Jinn (bagian 6)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Dr. Muhammad Azhari Hatim, Lc., MA.*

Kajian sebelumnya :

Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Jinn (5)

Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Jinn (4)

Di akhir-akhir surat Al jin ditegaskan bahwa Muhammad adalah manusia biasa, supaya tidak dikultuskan. Sebagaimana kaum yahudi menganggap ujair anak Allah, dan kaum nasrani menganggap nabi Isa anak Allah.

Mulai ayat 20 sampai 30 Allah menegaskan bahwa nabi hanyalah manusia biasa, sebagaimana dalam akhir surat alkahfi. QS: 18 : 110 h.304
قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًا
qul in~namaaaaa ana bašyarum~ mitṡlukum yuuḥaaaaa ilayya an~namaaaaa ilaaHukum ilaaHuw waaḥid•‚ fa manḡ~ kaana yarjuu liqooooo-a robbiHii falya′mal ′amalan^ ṣhooliḥaw wa laa yušyrik bi′ibaadati robbiHiiiii aḥadaa
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”

Ayat 20 : QS: 72 h.573
قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا Bu
qul in~namaaaaa ad•′uu robbii wa laaaaa ušyriku biHiiiii aḥadaa
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.”

Ayat 21 : QS: 72 h.573
قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا
qul in~nii laaaaa amliku lakum ḍhorrow wa laa rošyadaa
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.”

Tugas nabi hanya menyampaikan, untuk urusan hidayah atau kesesatan maka kembali kepada Allah.

Ayat 22 : QS: 72 h.573
قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ە ۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙ
qul in~nii lay yujiironii minallooHi aḥaduw wa lan ajida min^ duuniHii multaḥadaa
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.

Ketika ada sekelompok kaum musyrikin yang akan menjamin perlindungan kepada nabi maka Allah menurunkan ayat ini.

Ayat 23 : QS: 72 h.573
اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗ
illaa balaaghom~ minallooHi wa risaalaatiH‚ wa may ya′ṣhillaaHa wa rosuulaHuu fa in~na laHuu naaro jaHan~nama kḣoolidiina fiiHaaaaa abadaa
(Aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia akan mendapat (azab) neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”

Tugas nabi hanya menyampaikan dengan jelas. Tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk tidak beriman.

Al Maidah : 67 QS: 5 h.119
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗ وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
yaaaaa ayyuHar-rosuulu balligh maaaaa un^zila ilaika mir robbik‚ wa il lam taf′al fa maa ballaghta risaalataH‚ wallooHu ya′ṣhimuka minan~naas‚ in~nallooHa laa yaHdil-qoumal-kaafiriiiin
Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Jadi karena nabi adalah manusia biasa maka beliaupun merasa khawatir, takut, dsb, sehingga para sahabat yang siap melindungi beliau, tetapi setelah ayat ini turun maka sahabat yang berjaga di rumahnya disuruh bubar karena Allah yang menjamin keselamatan beliau.

Ayat 24 : QS: 72 h.573
حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًا ۗ
ḥattaaaaa idżaa ro-au maa yuu′aduuna fa saya′lamuuna man aḍh′afu naaṣhirow wa aqollu ′adadaa
Sehingga apabila mereka melihat (azab) yang diancamkan kepadanya, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya.

Masing2 orang beriman maupun kafir sudah dijanjikan oleh Allah. Yang beriman dijanjikan kemenangan, yang kafir dijanjikan adzab.

Al qomar : QS: 54 : 45 h.530
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّوْنَ الدُّبُرَ
sayuHzamul-jam′u wa yuwalluunad-dubur
Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.

Allah mengancam akan ada satu kaum yang akan dikalahkan. Padahal saat itu belum ada peperangan.

Ayat 25 : QS: 72 h.573
قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا
qul in ad•riiiii a qoriibum~ maa tuu′aduuna am yaj•′alu laHuu robbiiiii amadaa
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama.”

Ayat 26 dan 27 : QS: 72 h.573
عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًا ۙ
aalimul-ghoibi fa laa yuẓh-Hiru ′alaa ghoibiHiiiii aḥadaa
Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.

QS: 72 h.573
اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًا ۙ
illaa manirtaḍhoo mir rosuulin^ fa in~naHuu yasluku mim~ baini yadaiHi wa min kḣolfiHii roṣhodaa
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.

Ada 4 malaikat bersama Jibril yang menjaga nabi supaya tidak ada setan atau jin yang mengganggu ketika nabi berdakwah.

Setan tidak bisa menampakan diri seperti nabi bahkan di dalam mimpi. Karena itu harus tahu nabi dari sejak bangun tidur sampai bangun tidur lagi melalui pengajian tentang beliau.

Ayat 28 : QS: 72 h.573
لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا
liya′lama anḡ~ qod ab•laghuu risaalaati robbiHim wa aḥaaṭho bimaa ladaiHim wa aḥṣhoo kulla šyai-in ′adadaa
Agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

Allah maha tahu sepak terjang para nabi dan rosul. Segala sesuatu didata, ditulis di kitab yang akan diberikan kepada setiap individu.

Surat yaasiin  QS: 36 : 12  h.440
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْ ۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
in~naa naḥnu nuḥyil-mautaa wa naktubu maa qoddamuu wa aatṡaaroHum‚ wa kulla šyai-in aḥṣhoinaaHu fiiiii imaamim~ mubiiiin
Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).

Perjalanan kita ke masjid ada bekas, itupun ditulis oleh Allah. Akan menjadi saksi di hadapan Allah.

Bukti keimanan seseorang itu salah satunya suka ke masjid, memakmurkan masjid.

 

 

 

.

.

Link YouTube :

Link Instagram :

https://www.instagram.com/masjidbaitulhaqpurigading/live/18037824902458612

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *