Ahad, 26 Maret 2023 / 4 Ramadhan 1444 H
Kajian Tsaqofah Islamiyah : Ramadhan dalam Cerita Hadits (Telaah Hadits Nabi Saw. & Aqwalul Ulama)
Pembicara : Ust. Dr. Abdul Hamid, MA.
Apa apa yang membatalkan puasa dan wajib mengganti/mengqodo dan ada juga membatalkan pahala tapi tidak wajib mengqodo.
Dimulai dengan kewajiban menuntut ilmu. Menuntut ilmu wajib bagi laki laki dan perempuan.
Alloh sangat membenci orang yang sombong. Sombong adalah orang yang tidak mau tahu kebenaran. Beda orang yang tidak tau dengan orang yang tidak mau tahu.
Orang sombong itu meremehkan orang lain. Tidak mau menerima nasihat. Jika nasehat tidak membuat sadar maka musibah akan datang menyadarkan.
Semua nasihat adalah kebaikan. Seorang tidur sampai bangun lewat waktu subuh. Kata rosul orang itu telinganya telah ditutup oleh kencing setan. Sehingga suara adzan tidak terdengar.
Sifat sifat kemunafikan : Bohong, dusta, ingkar janji, curang. Pasti susah sholat berjamaah.
Jadilah kamu anak2 akhirat jangan jadi anak2 dunia. Maksudnya Jangan sampai kekayaan membuat lalai terhadap akhirat.
Sholat jama boleh dilakukan saat tidak ada udzur tapi jangan menjadi kebiasaan.
Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapat pahala puasa. Siapa itu tentu orang2 yang tidak paham. Berapa banyak orang yang sholat malam tetapi hanya begadang saja tidak.mendapat apa2.
Barang siapa yang tidak meninggalkan perbuatan keji (gibah, bohong) maka Allah tidak butuh dengan puasanya.
Puasa adalah benteng. Puasa/benteng itu bisa dihancurkan dengan kebohongan dan gibah.
Rosul bersabda gibah itu kamu menyebutkan tentang saudaramu sesuatu yang dia tidak suka. A dan B membicarakan C yang tidak pernah ke masjid. Itu gibah. Kecuali B dan jamaah lain datang silaturahim bilang langsung ke C kenapa tidak pernah ke masjid?
Kalimat “si C tidak pernah ke masjid.” adalah gibah buat si C.
Kalau yang disebutkan itu benar maka itu gibah, kalau yang disebutkan tidak benar maka namanya fitnah. Karena tidak ada standar kebenaran tentang gibah ini maka kita harus hati hati. Karena gibah bisa membatalkan pahala puasa.
Hal yang membatalkan puasa:
Jima. Makan. Minum.
Kisah sahabat yang berjima disiang hari saat puasa.
Pertama harus memerdekakan budak. Lalu mengganti puasa 2 bulan berturut turut. Memberi makan 60 orang miskin. Bersedekah dengan kurma. Sahabat tersebut paling miskin sehingga nabi menyuruh orang tersebut pulang dan memberi makan keluarganya.
Mengapa jima hukumannya lebih berat? Ada ulama(Sholeh bin Fauzan) yg memberikan jawaban,
Seluruh anggota badannya bergerak sedangkan makan hanya mulut.
Bercumbu/mencium istri saat puasa hukumnya boleh.
Bau mulut orang berpuasa lebih wangi daripada minyak kasturi, itu untuk nanti di akhirat, bukan di dunia. Termasuk kepada istri kita harus hati2apalagi kepada orang lain.
Barang siapa orang sedang berpuasa lalu lupa ia makan atau minum maka hendaklah ia teruskan puasanya, karena Allah telah memberinya makan atau minum.
Ketika sedang mengunyah lalu ingat maka harus dibuang, kalau ditelan maka batal puasanya.
Barangsiapa yang muntah maka tidak wajib qodho. Muntah dengan sengaja maka hukumnya batal. Harus mengqodo puasanya. Contoh olahraga terlalu berat lalu muntah maka batal puasanya.
Renang tidak membatalkan puasa tapi air terminum maka batal puasanya karena sengaja renang.
Ngaji atau baca Qur’an terlalu banyak berlebihan terlalu lama sampai muntah maka batal puasanya.
Baca Qur’an sebaiknya di siang hari dalam keadaan kita puasa. Karena pahala disaat puasa dilipatgandakan pahalanya. Sedangkan di malam hari saat kita tidak puasa saja pahala 1 hurup dilipatgandakan 10 kebaikan apalagi di siang hari saat puasa.
Barang siapa duduk di majelis ilmu maka dosadosanya diampuni sebelum ia berdiri.
Siwak. Saat puasa bersiwak tidak membatalkan puasa. Karena ada rasa pada siwak saat ini maka kita harus berhati hati saat bersiwak siang hari.
Jangan sampai gara2 kita mengamalkan Sunnah orang jadi membenci Sunnah. Sebelum makan kalau di luar sana orang biasa bersiwak sedangka di kita tidak terbiasa.
Sesuatu yang membatalkan pahala puasa tetapi puasanya tetap sah.
Mengeluarkan airmani saat puasa, karena mencium berlebihan, melihat sesuatu yang menimbulkan birahi, dsb, membatalkan pahala puasa. Tapi puasanya tetap sah. Tidak perlu mengkodho. Puasanya rusak tidak mendapatkan pahala. Dia harus bertaubat, istighfar, tidak mengulang dan menjauhi. Yang bisa menghalangi hal2 itu adalah keimanan.
Dalam tidur ia mimpi dan mengeluarkan Mai maka tidak membatalkan puasa tapi wajib mandi
Orang yang tidak mampu puasa: orangtua kakek atau nenek, menyusui dan hamil, maka cukup menggantinya dengan fidyah. Kalau hamil tiap tahun, tidak ada masalah tetap diganti dengan fidyah.
Misal diganti dengan fidyah sehari 50 ribu maka harus dibayar setiap hari atau dibayar diawal puasa sejak awal 30 jadi dibayar diawal 1.5juta misalnya. Jangan dikumpulkan lalu dibayar di akhir. Boleh ke seorang atau lebih, boleh ke panitia masjid tapi harus ada biaya tambahan untuk petugas yang membagikan seperti untuk bensin dll.
Bagi orang yang sakit dan musafir tidak boleh mengganti dengan fidyah tetapi dengan puasa di hari lain.
Di masyarakat berkembang sudah mengganti puasa plus bayar fidyah. Itu tidak benar. Kalau sudah bayar fidyah sudah cukup.
Disuntik tidak membatalkan puasa seperti vaksin. Kalau mengandung vitamin maka batal puasanya.
Memasukan darah maka batal puasanya. Infus membatalkan puasa.
Pertanyaan :
Gibah, dg tujuan agar tidak masuk perangkap orang ke3. Jangan sampai orang yg kita ajak bicara menjadi korban.
Penyakit yang bisa kambuh setiap saat, apakah bisa berbuka?
Ayan atau penyakit lain dia batalkan puasa dan harus mengganti di hari lain.
Penyakit menahun maka kategori tidak mampu, bisa bayar fidyah.
Dalam perusahaan, jika terjadi masalah terhadap seseorang maka urusan manajemen tidak ada urusan gibah, harus diambil keputusan untuk kebaikan perusahaan.
Dalam rangka untuk menyelamatkan seseorang bisa jadi gibah karena suudzon terhadap orang yang dibicarakan. Lebih hati2 itu lebih bagus sehingga puasa kita terhindar dari gibah.
Tentang membaca Qur’an kapan saja dan dimana saja boleh kecuali di toilet.
Di siang hari dilipatgandakan pahalanya. Di waktu malam? Pahalanya di tempat lain ada pahala berlipat juga, 1 huruf mendapat 10 pahala, membaca dengan terbata bata mendapat 2 pahala.
Membaca Qur’an bagusnya berjamaah. 1 membaca yang lain mendengar. Datangkan ustadz. Jangan kejar khatamnya tapi kejar benarnya.
Wallohu’alam bisshowaab