Pembicara : Ust. Faqih Hamdani, Lc., MA.
Sabtu, 25 Maret 2023 / 3 Ramadhan 1444H

Hadits Rosul : tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu masjid saling mempelajari Al Qur’an kecuali ada 4 keutamaan : sakinah ketenangan, Rohmah kasih sayang meliputi kita, malaikat hadir di tengah2 kita, dan Allah SWT akan menyebutkan nama nama terbaiknya di hadapan malaikat.

QS: 67 : 11 h.562
فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْ ۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
fa’tarofụ biżambihim, fa suḥqol li`aṣ-ḥābis-sa’īr
Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.

Allah SWT menjelaskan orang orang yang kufur. Mereka mengakui dosa dosa mereka atas pengingkaran mereka terhadap Allah, terhadap hari akhir/hari pembalasan.

QS: 67: 12 h.562
اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
innallażīna yakhsyauna robbahum bil-goibi lahum magfirotuw wa ajrung kabīr
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Al khasyah atau takut sedikit berbeda dg khouf(takut kepada yg terlihat seperti binatang buas dsb). Alkhosyah berarti rasa takut yang disertai dengan pengetahuan terhadap Allah SWT. Adanya keimanan dalam diri.
Ketika beramal maka dalam diri kita harus ada 2 hal, yaitu Adanya Al khosyah rasa takut amalan TDK diterima, dan Roja/harap agar amalan kita diterima.

Didahulukannya kata Al Maghfiroh dari kata ajrun Kabir untuk menghilangkan kegundahan umat Islam di akhirat nanti diampuni terlebih dahulu Maghfiroh/ampunan lalu diberi pahala dan mendapatkan Jannah.

QS: 67 : 13 h.563
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖ ۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
wa asirrụ qoulakum awij-harụ bih, innahụ ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụr
Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

Orang orang kafir Quraisy yang memusuhi nabi berbicara berbisik bisik satu sama lain supaya tidak terdengar oleh nabi muhammad dan Alloh SWT.

QS: 67 :14 h.563
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ ۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
alā ya’lamu man kholaq, wa huwal-laṭīful-khobīr
Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.

Alloh yang menciptakan kita tentu lebih mengetahui apa yang ada dalam diri kita.
Bulan suci romadhon sungguh luar biasa, malamnya (kita isi dg ibadah) kita diampuni, siangnya kita berpuasa dan akan diampuni dosa dosa kita.

QS: 67 : 15 h.563
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖ ۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
huwallażī ja’ala lakumul-ardo żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Dzaluulan : mudah dijelajahi.
Kita dipersilakan untuk menapaki bumi Allah, tetapi kelak kita akan dikumpulkan di akhirat. Dunia ini hanya sementara. Sehingga kita senantiasa harus menyertakan Allah dalam setiap aktifitas kita.

Di akhirat kelak kita akan ditanya darimana rezeki yg kita dapat, kemana menginfakan rezeki tsb,
Semakin banyak rezeki yang kita dapat maka semakin lama hisab kita.
Dari ayat 11 sampai 15 terdapat beberapa durus/pelajaran :
1. Iman kepada hal ghoib
Keutamaan ketika kita muroqobah merasa diawasi oleh Allah.
2. Disyariatkannya sebuah perjalanan, untuk mencari rezeki, rekreasi dsb
3. Penetapan/pengakuan aqidah akan adanya hari kebangkitan. Dan akan diberikan balasan.

QS: 67 : 16 h.563
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُ ۙ
a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-ardo fa iżā hiya tamụr
Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

Kita harus memikirkan/tafakur,

QS: 67 : 17 h.563
اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
am amintum man fis-samā`i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr
Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.

Sesungguhnya Allah SWT cinta kepada sebuah kaum maka akan mengujinya, barang siapa yg ridho maka Allah ridho KPD mereka, barang siapa yg tidak ridho thdp ujian tsb maka kemurkaan Allah kepadanya.

QS: 67 :18 h.563
وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ
wa laqod każżaballażīna ming qoblihim fa kaifa kāna nakīr
Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!

QS: 67 : 19 h.563
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَ ۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُ ۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
a wa lam yarou ilaṭ-toiri fauqohum sōffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-roḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.

Permisalan yang Allah ajarkan kepada kita agar kita lebih memahaminya bisa berfikir, tafakur.
Sabda nabi : Kalaulah kalian bertawakal dengan sebenarnya maka Allah SWT akan memberikan Rizki kepada kalian seperti burung, pagi hari keluar dg perut kosong lalu kembali dg makanan dan perut kenyang.
Durus/Pelajaran dari ayat diatas: adanya peringatan dari Allah, bagi orang yang berpaling dari Allah SWT, kafir, dengan kesudahan yang buruk.
Diantara tanda2 Allah menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia sia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *