1. *_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) Shubuh bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 26 April 2025 / 27 Syawal 1446 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Muzzammil (bag. 3)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun Abdul Hamid, Lc., MA.*

======= =======

🗓️ *Ahad, 27 April 2025 / 28 Syawal 1446 H*

🎯 *Kajian Tsaqofah Islamiyah : Batasan Ketaatan kepada Ulama dan Umara*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Muhammad Azhari Hatim, MA.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

~~~~~~~
📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

🎯 *Kajian Tsaqofah Islamiyah : Batasan Ketaatan kepada Ulama dan Umara*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Muhammad Azhari Hatim, MA.*

Kajian sebelumnya dari beliau klik link berikut :

Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Jinn (bagian 6)

Dalam hal ketaatan, Allah berfirman QS Annisa : 59,

QS: 4 h.87
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
yaaaaa ayyuHalladżiina aamanuuuuu aṭhii′ullooHa wa aṭhii′ur-rosuula wa ulil-amri minḡ~kum‚ fa in^ tanaaza′tum fii šyai-in^ fa rudduuHu ilallooHi war-rosuuli inḡ~ kun^tum tu`minuuna billaaHi wal-yaumil-aakḣir‚ dżaalika kḣoiruw wa aḥsanu ta`wiilaa
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dalam hal ketaatan kita hanya ketaatan kepada Allah dan rosul saja. Taat kepada rosul hakekatnya taat kepada Allah.

Rosul memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus.

Selanjutnya setelah Taat kepada Allah dan rasulnya dilanjutkan Taat kepada Ulil Amri, mulai dari level rendah di keluarga, seorang ayah, lalu RT RW dst sampai level negara dan dunia.

Setelah nabi wafat maka dilanjut para ulama, para hakim, serta urusan dunia diputus oleh para umaro.

Semestinya umaro itu harus taat kepada ulama. Harus orang yang alim.

Ketika kaum yahudi dikirim pemimpin tholut karena memiliki fisik yang kuat dan ilmu yang cukup. Walaupun kaum yahudi memandang merekalah yang layak menjadi pemimpin karena mereka kaya. Sedangkan tholut miskin.

Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rosul dan Ulil Amri minum.  Ketaatan kepada pemimpin hanya sebatas mereka taat kepada Allah, bila mereka maksiat maka tidak boleh mentaatinya.

Tidak ada ketaatan kepada mahluk bila mereka tidak taat kepada Allah dan rasulnya.

QS 2: 166-167

QS: 2 h.25
اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ
idż tabarro-alladżiinattubi′uu minalladżiinattaba′uu wa ro-awul-′adżaaba wa taqoṭhṭho′at biHimul-asbaaaab•
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.

QS: 2 h.25
وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ  ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنَ النَّارِ
wa qoolalladżiinattaba′uu lau an~na lanaa karrotan^ fa natabarro-a min-Hum‚ kamaa tabarro`uu min~naa‚ kadżaalika yuriiHimullooHu a′maalaHum ḥasarootin ′alaiHim‚ wa maa Hum~ bikḣoorijiina minan~naaaar
Dan orang-orang yang mengikuti berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal per-buatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.

memilih pemimpin tanggungjawab dunia dan akhirat, jangan asal memilih.

Al Azhab : 66 67 68

QS: 33 h.427
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِ يَقُوْلُوْنَ يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠
yauma tuqollabu wujuuHuHum fin~naari yaquuluuna yaa laitanaaaaa aṭho′nallooHa wa aṭho′nar-rosuula
Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, “Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.”

QS: 33 h.427
وَقَالُوْا رَبَّنَآ اِنَّآ اَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاۤءَنَا فَاَضَلُّوْنَا السَّبِيْلَا۠
wa qooluu robbanaaaaa in~naaaaa aṭho′naa saadatanaa wa kubarooooo-anaa fa aḍholluunas-sabiila
Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

QS: 33 h.427
رَبَّنَآ اٰتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيْرًا
robbanaaaaa aatiHim ḍhi′faini minal-′adżaabi wal′an-Hum la′nanḡ~ kabiiroo
Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar.”

Pemimpin dan yang dipimpin mendapat adzab yang berlipat-lipat. Jika mereka maksiat kepada Allah. Waspada ketika kita mengikuti pemimpin.

Adi bin hatim dulu seorang pendeta, wilayah najed, berdialog dg rosul kemudian masuk Islam. Ketika rosul membaca ayat terkait dengan pendeta Kristen, yahudi,  at taubah:31

QS: 9 h.191
اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ ۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًا ۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
ittakḣodżuuuuu aḥbaaroHum wa ruHbaanaHum arbaabam~ min^ duunillaaHi wal-masiiḥab•na maryam‚ wa maaaaa umiruuuuu illaa liya′buduuuuu ilaaHaw waaḥidaa‚ laaaaa ilaaHa illaa Huw‚ sub-ḥaanaHuu ′am~maa yušyrikuuuun
Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.

Mereka menjadikan rahib2 dan Isa bin maryam sebagai tuhan2 mereka.

Dari kisah Adi bin hatim itu kita tahu mereka hanya mengikuti pemimpin2 mereka tanpa mengetahui benar atau salah. Hanya mengikuti saja.

Asi bin Hatim berkata, kami tidak pernah menjadikan tokoh kami sebagai tuhan. Sabda nabi bukankan ketika mereka menentukan aturan lalu kalian ikuti saja? Ujair anak Allah, Isa anak Allah, babi mereka halalkan, itulah hakekat penyembahan kalian kepada mereka. Adi bin Hatim membenarkan hal tsb, kami hanya mengikuti saja apa yang mereka putuskan.

Ketika abdulah bin Abas melakukan haji, haji tamatu, umrah kemudian tahalul, ada sahabat protes, abubakar dan Umar tidak melakukan haji tamatu melainkan langsung haji ifrad. Abdulah bin Abas mengatakan begitulah saya diperintahkan oleh rosululloh untuk haji tamatu. (Ini qola rosululloh Saw, sementara kalian mengucapkan qola abubakar wa Umar, langit hampir runtuh karena kalian membandingkan demikian)

Haji qirod /ifrod, rosul menggabungkan haji dan umroh sekaligus.

sungguh kalau seandainya saya bisa memutar waktu, saya tidak akan membawa hewan had dari Madinah. Beliau Menyembelih 100 ekor unta. 60 menyembelih sendiri dan 40 Ali yang menyembelih.

Kalau ada perbedaan Sunnah filiyah/perbuatan dengan ucapan maka yang didahulukan yang diucapkan rosululloh.

Imam abu hanifah : apabila ada hadits dari rosul maka kita terima, kalau dari sahabat maka ikuti pendapat sahabat, maka kalau dari tabiin, maka ikuti kalau tidak ada dari rosul dan sahabat, kalau ada pendapatku yang bertentangan dengan Alquran maka tinggalkan pendapatku dan ambil dari Alquran.

Imam Malik : setiap orang boleh diambil pendapatnya, hanya pendapat rosululloh yang wajib diikuti.

Imam Syafi’i : kalau didapatkan di kitabku yang tidak sesuai dengan hadits maka ambil hadits dan buang pendapatku jauh jauh.

Mengikuti para ulama itu harus berdasarkan ilmu. Perbanyaklah rujukan ilmu, banyaklah ikuti pengajian dari berbagai sumber.

Imam as syaukani : semua umat islam wajib berjihad, bagaimana dengan orang awam, ijtihad orang awam itu harus mencari ilmu kepada ahli Dzikri, ahli ilmu.

Di jaman ini ijtihad ulama bersifat kolektif. Kita ikuti ijtihad mereka, karena ijtihad individu saat sekarang sulit.

Pertanyaan :

 

Link YouTube hari ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *