News

Kajian Tematik : Meneladani Kerahiman Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam dalam Berdakwah Kepada Umat


*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 28 Oktober 2023 / 13 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al-Haqqoh*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun Abdul Hamid, Lc., MA.

======= =======

🗓️ *Ahad, 29 Oktober 2023 / 14 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tematik : Meneladani Kerahiman Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam dalam Berdakwah Kepada Umat*

🎙️ *Pembicara : Ust. Drs. Muslim Mubarok, MA.

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 04.45 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

🗓️ *Ahad, 29 Oktober 2023 / 14 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tematik : Meneladani Kerahiman Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam dalam Berdakwah Kepada Umat*

🎙️ *Pembicara : Ust. Drs. Muslim Mubarok, MA.*

Situasi saudara kita di palestina sedang menderita. Kita akan meneladadi bagaimana kerahiman rosul untuk mengajak umat kepada Allah.  Al ahqof 35.

QS: 46 h.506
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَ ۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ
faṣhbir kamaa ṣhobaro ulul-′azmi minar-rusuli wa laa tasta′jil laHum‚ ka-an~naHum yauma yarouna maa yuu′aduuna lam yalbatṡuuuuu illaa saa′atam~ min naHaar‚ balaagh‚ fa Hal yuHlaku illal-qoumul-faasiquuuun
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).

Ulul Azmi : Ibrahim Nuh Musa Isa Muhammad

Saat rosul berdua di kamar dg Siti Aisyah/khumairo, ada sekelompok yahudi lewat di depan rumah rosululloh, sambil menyumpahi nabi dg ucapan, asamualaik/racun kau Muhammad/mampus kau Muhammad. Siti Aisah marah, memberi jawaban : Alaikum, semoga yang mampus kamu, walaanakumulloh  wagodibakum, jawaban tsb nabi tidak berkenan. Tetaplah kau bersikap lembut, jauhkan lisanmu dari kata kotor apalagi sumpah serapah. Apa engkau tidak mendengar ya rosul? Ya aisyah Apakah engkau tidak mendengar ucapanku agar tetap lembut? Seandainya Kujawab ucapan yahudi tadi maka Allah akan mengabulkan dan menghancurkan yahudi tsb.

Wahai rosul sampaikan apa yang telah diwahyukan kepadamu.

Ini salahsatu contoh kesabaran nabi dalam berdakwah.

8 tahun setelah hijrah 5 tahun setelah  perang uhud terjadi futuh Mekah. Beliau mendawahi paman dan bibinya abu Sufyan dan Hindun dan masuk Islam. Juga mendawahi wahsyi sang pembunuh paman nabi Hamzah di perang Uhud (walaupun ada kisah rosul tidak mau melihat wajahnya) beliau berharap wahsyi masuk Islam. Tetapi dia banyak berargumen. Hai Muhamad bagaimana kamu mengajak saya masuk Islam, padahal kamu pernah berkata bahwa pelaku kejahatan (membunuh, berjina dsb) akan kekal di neraka. Apa ada peluang aku akan diampuni. Lalu Allah utus Jibril, turun Wahyu : Al Furqon 70

QS: 25 h.366
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
illaa man^ taaba wa aamana wa ′amila ′amalan^ ṣhooliḥan^ fa ulaaaaa-ika yubaddilullooHu sayyi`aatiHim ḥasanaat‚ wa kaanallooHu ghofuuror roḥiimaa
kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Ini bimbingan dari Allah. Lalu disampaikan kepada wahsyi.

Ternyata ayat ini belum diterima oleh wahsyi. Hai Muhammad 3 syarat (bertobat, beriman, beramal Sholeh) syara itu berat barangkali orang seperti aku tidak sanggup dengan syarat ini. Adakah syarat yang lain?

Turun ayat Annisa 48 :

QS: 4 h.86
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
in~nallooHa laa yaghfiru ay yušyroka biHii wa yaghfiru maa duuna dżaalika limay yašyaaaaa`‚ wa may yušyrik billaaHi fa qodiftarooooo itṡman ′aẓhiimaa
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

Wahsyi masih belum terima Islam karena ada kata bagi siapa yang dia kehendaki.

Lalu turun ayat azzumar 53

QS: 39 h.464
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
qul yaa ′ibaadiyalladżiina asrofuu ′alaaaaa an^fusiHim laa taq•naṭhuu mir roḥmatillaaH‚ in~nallooHa yaghfirudż-dżunuuba jamii′aa‚ in~naHuu Huwal-ghofuurur-roḥiiiim
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Maka dengan ayat ini wahsyi masuk Islam. Maka dengan masuk Islamnya wahsyi banyak orang2 jahat mendatangi nabi. Bertanya apakah ayat ini khusus untuk wahsyi saja? Kata rosul untuk seluruh muslim.

Dan akhirnya wahsyi mati syahid dalam membela Islam.

Banyak orang yang masuk Islam hanya karena melihat akhlak rosul.

Kisah lain :  ketika rosul dan sahabat duduk di serambi masjid Madinah. Datang tamu rombongan dari suku Badui. Ada yang menyampaikan ya rosul kami dari Bani Fulan dan sudah masuk Islam. Ketika sy mendawahi mereka saya katakan bahwa Allah akan memberi rejeki yang luas, tetapi ternyata ada kemarau dan paceklik, kalau boleh saya usul berilah bantuan kepada mereka. Takut mereka murtad.

Lalu rosul menanggapi ditemani Ali bin Abi Tholib. Ketika ada orang minta bantuan maka orang tsb tidak akan pulang dengan tangan hampa. Ali tanggap ya rosululloh di kas sedang kosong untuk membantu mereka. Dialog ini diawasi pendeta Bani isroil. Lalu ia mendekati nabi menawarkan bantuan. Akan meminjamkan 80 uang mas dgn jaminan kebun kurma. Asal kebun kurma jangan disebut milik siapa. Deal. Yahudi tsb mengeluarkan uang 80 misqal jaminannya kebun kurma. Lalu nabi serahkan kepemandu tadi supaya dibagikan kepada suku Badui dengan adil. Beberapa bulan kemudian pendeta tsb datang menagih hutang. Nabi baru selesai menyalatkan jenazah. Lalu yahudi merenggut baju nabi dengan ucapan kasar, ya Muhammad tunaikan hakku. Ketika sy mengucapkan kata kasar tsb sy melihat mata umar melotot dan mengucapkan kata kasar. Dan nabi menegur Umar agar tidak berkata kasar.

Nabi menyuruh sebagai pengganti ucapan “akan menerbangkan kepala pendeta.” Gantilah 80 misqal uang mas dan ditambah 20 sho kurma. Pendeta tersebut ternyata sedang mencari sesuatu dari nabi. Tidak ada sedikitpun tanda kenabia dalam taurat dan Injil yg tidak saya ketahui. Hanya 2 yg belum diketahui sifat2 nabi yaitu santun, lembut. Tetapi dengan peristiwa tadi sy yakin bahwa Muhammad adalah nabi yang betul.  Akhirnya pendeta tsb masuk Islam.

Umat Islam penting mempelajari akhlak nabi supaya mencontoh beliau dalam mendakwahkan Islam.

Apabila ingin mencontoh maka contohlah orang yang sudah mati yaitu para sahabat. Mereka bersih hatinya. Hidupnya simpel. Bergelar rodiyallohu anhim ajmain. Memiliki sifat agung :

1. Iman kepada kalimat thoyibah, 2 kalimat syahadatat

Anam 82

QS: 6 h.138
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
alladżiina aamanuu wa lam yalbisuuuuu iimaanaHum~ biẓhulmin ulaaaaa-ika laHumul-amnu wa Hum~ muHtaduuuun
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.

2. Kualitas ibadah sholat yang khusu.

Mereka faham Qur’an dan mereka pelakunya.

Sholat akan mendoakan kepada pelaku sholat sampai hari kiamat.

3. Mendasari amal dengan ilmu. Mengenal Allah.

Muhammad 19

QS: 47 h.508
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢ بِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ
fa′lam an~naHuu laaaaa ilaaHa illallooHu wastaghfir lidżam~bika wa lil-mu`miniina wal-mu`minaat‚ wallooHu ya′lamu mutaqollabakum wa matṡwaakum
Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.

Mengenal diinul Islam.

4. Tahu cara memuliakan saudara muslim

Al hasr 9 10

QS: 59 h.546
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۚ
walladżiina tabawwa-ud-daaro wal-iimaana minḡ~ qob•liHim yuḥibbuuna man Haajaro ilaiHim wa laa yajiduuna fii ṣhuduuriHim ḥaajatam~ mim~maaaaa uutuu wa yu`tṡiruuna ′alaaaaa an^fusiHim walau kaana biHim kḣoṣhooṣhoH‚ wa may yuuqo šyuḥḥa nafsiHii fa ulaaaaa-ika Humul-mufliḥuuuun
Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

QS: 59 h.547
وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
walladżiina jaaaaa`uu mim~ ba′diHim yaquuluuna robbanaghfir lanaa wa li-ikḣwaaninalladżiina sabaquunaa bil-iimaani wa laa taj•′al fii quluubinaa ghillal lilladżiina aamanuu robbanaaaaa in~naka ro`uufur roḥiiiim
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”

Kaum anshor lebih mengutamakan saudaranya kaum Muhajirin. (9)

(10) Sifat kaum Muhajirin dan anshor.

5. Ihlas dalam setiap amal

Al bayinah 5

QS: 98 h.598
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ە ۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ ۗ
wa maaaaa umiruuuuu illaa liya′budullooHa mukḣliṣhiina laHud-diina ḥunafaaaaa-a wa yuqiimuṣh-ṣholaata wa yu`tuz-zakaata wa dżaalika diinul-qoyyimaH
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

6. Rela berkorban demi kejayaan agama

Annisa 95 96

QS: 4 h.94
لَا يَسْتَوِى الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ ۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰى ۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًا ۙ
laa yastawil-qoo′iduuna minal-mu`miniina ghoiru uliḍh-ḍhorori wal-mujaaHiduuna fii sabiilillaaHi bi-amwaaliHim wa an^fusiHim‚ faḍhḍholallooHul-mujaaHidiina bi-amwaaliHim wa an^fusiHim ′alal-qoo′idiina darojaH‚ wa kullaw wa′adallooHul-ḥusnaa‚ wa faḍhḍholallooHul-mujaaHidiina ′alal-qoo′idiina aj•ron ′aẓhiimaa
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

QS: 4 h.94
دَرَجٰتٍ مِّنْهُ وَمَغْفِرَةً وَّرَحْمَةً ۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
darojaatim~ min-Hu wa maghfirotaw wa roḥmaH‚ wa kaanallooHu ghofuuror roḥiimaa
(yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, serta ampunan dan rahmat. Allah Ma-ha Pengampun, Maha Penyayang.

Agama Islam sampai ke Indonesia dibawa oleh para sahabat.

Kita semua sebagai pelanjut nabi, mendawahkan Islam kepada generasi penerus.

Kalau kita tidak peduli agama Islam maka bukan orang Islam.

Link YouTube :

Link Instagram : https://www.instagram.com/reel/Cy9caweya3Q/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *