*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 28 Oktober 2023 / 13 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al-Haqqoh*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun Abdul Hamid, Lc., MA.

======= =======

🗓️ *Ahad, 29 Oktober 2023 / 14 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tematik : Meneladani Kerahiman Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam dalam Berdakwah Kepada Umat*

🎙️ *Pembicara : Ust. Drs. Muslim Mubarok, MA.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 04.45 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

🗓️ *Sabtu, 28 Oktober 2023 / 13 Rabi’ul Akhir 1445 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al-Haqqoh*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun Abdul Hamid, Lc., MA.*

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaaHir-roḥmaanir-roḥiiiim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

QS Al Haqqoh : 69 : 1 h. 566
اَلْحَاۤقَّةُ ۙ
al-ḥaaaaaqqoH
Hari Kiamat,

Al haqqoh nama lain dari hari kiamat.

Ini yang membuat Islamnya Umar bin khotob. Waktu rosul sholat pagi dan sore selalu diintai oleh Umar bin khotob saat masih kafir. Beliau yakin bahwa surat yang dibaca nabi yang berganti ganti bacaannya bukan karangan penyair/bukan syair

Hari kiamat adalah hari yang benar pasti terjadinya.

QS: 69 : 2 h.566

مَا الْحَاۤقَّةُ ۚ
mal-ḥaaaaaqqoH
apakah hari Kiamat itu?

QS: 69 : 3 h.566
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحَاۤقَّةُ ۗ
wa maaaaa ad•rooka mal-ḥaaaaaqqoH
Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

Diulang sampai 3x supaya orang berpikir, agar mempercayai hari kiamat.

QS: 69 : 4 h.566
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢ بِالْقَارِعَةِ
kadżdżabat tṡamuudu wa ′aadum~ bil-qoori′aH
Kaum Samud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.

Kemudian Allah mengajak melihat kaum terdahulu yang mendustakan hari kiamat.

Kaum tsamud kaumnya nabi Sholih. Dari Madinah ke Utara menuju Syam, madainsholih.

Kaum ‘ad kaum nabi hud ada di yaman

Peninggalan-peninggalan kaum terdahulu masih ada sampai sekarang.

Qoriah; qoro’ mengetuk hati kita. Qoriah yang menggetarkan. Ada surat Al Qoriah sendiri. Begitu banyak nama hari kiamat. Tujuannya agar manusia mendapatkan hidayah dari kandungan Al Qur’an. Supaya manusia mendapat pelajaran keimanan.

QS: 69 : 5 h.566
فَاَمَّا ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ
fa am~maa tṡamuudu fa uHlikuu biṭh-ṭhooghiyaH
Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras,

Suara yang keras, petir yang menyambar mereka.

QS: 69 : 6 h.566
وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ ۙ
wa am~maa ′aadun^ fa uHlikuu biriiḥin^ ṣhorṣhorin ′aatiyaH
sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin,

Kaum ‘ad dibinasakan, tidak ada upaya perlawanan, kalau perang ada perlawanan, dengan angin topan dan sangat dingin, terpaannya sangat kencang, sangat kuat.

 

QS: 69 : 7 h.566
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍ ۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰى ۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ ۚ
sakḣkḣoroHaa ′alaiHim sab•′a layaaliw wa tṡamaaniyata ayyaamin ḥusuuman^ fa tarol-qouma fiiHaa ṣhor′aa ka-an~naHum a′jaazu nakḣlin kḣoowiyaH
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).

Angin ditundukkan oleh Allah, dikuasakan untuk membinasakan mereka.

Itulah tumbangnya kaum ‘ad yang mendustakan hari kiamat.

QS: 69 : 8 h.566
فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ
fa Hal taroo laHum~ mim~ baaqiyaH
Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?

QS: 69 : 9 h.567
وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِ ۚ
wa jaaaaa-a fir′aunu wa manḡ~ qob•laHuu wal-mu`tafikaatu bil-kḣooṭhi-aH
Kemudian datang Fir‘aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar.

Nabi Luth dijungkurbalikan.

QS: 69 : 10 h.567
فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً
fa ′aṣhou rosuula robbiHim fa akḣodżaHum akḣdżatar roobiyaH
Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.

QS: 69 : 11 h.567
اِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَاۤءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِ ۙ
in~naa lam~maa ṭhoghol-maaaaa-u ḥamalnaakum fil-jaariyaH
Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal,

Ini tentang Kaum nabi Nuh.

QS: 69 : 12 h.567
لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ
linaj•′alaHaa lakum tadżkirotaw wa ta′iyaHaaaaa udżunuw waa′iyaH
agar Kami jadikan (peristiwa itu) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

Diperhatikan oleh telinga, karena ini kisah yang tidak terlihat. Mendengar itu penting. Pendengaran berfungsi terlebih dahulu sebelum yang lain.  Telinga dua mulut satu, artinya harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Tetapi kita harus berbicara kalau ada sesuatu yang Haq.

Al quran bukan buku sejarah tetapi berbicara tentang sejarah.

QS: 69 : 13 h.567
فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ ۙ
fa idżaa nufikḣo fiṣh-ṣhuuri nafkḣotuw waaḥidaH
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,

Ini awal kejadian kiamat kubro. Semua manusia mati.

QS: 69 : 14 h.567
وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً ۙ
wa ḥumilatil-arḍhu wal-jibaalu fa dukkataa dakkataw waaḥidaH
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.

Dengan satu kali benturan rata semuanya.

QS: 69 :15 h.567
فَيَوْمَىِٕذٍ وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُ ۙ
fa yauma-idżiw waqo′atil-waaqi′aH
Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,

Waqiah : terjadi/kiamat. Ada surat sendiri Al waqiah

QS: 69 : 16 h.567
وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌ ۙ
wan^šyaqqotis-samaaaaa-u fa Hiya yauma-idżiw waaHiyaH
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.

QS: 69 : 17 h.567
وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَا ۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌ ۗ
wal-malaku ′alaaaaa arjaaaaa-iHaa‚ wa yaḥmilu ′aršya robbika fauqoHum yauma-idżin^ tṡamaaniyaH
Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

8 malaikat atau 8 barisan malaikat menjunjung Arasy. Tidak perlu diketahui tentang Arasy karena ghorib. Kita hanya diperintah beriman kepada yang ghorib.

QS: 69 : 18 h.567
يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
yauma-idżin^ tu′roḍhuuna laa takḣfaa minḡ~kum kḣoofiyaH
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).

Pada hari ini nampak semuanya, tidak bisa sembunyi dan tak ada yang sama2. Pisiknya, cirinya, amalnya semua kelihatan. Rahasia hatipun dimunculkan.

QS: 69 : 19 h.567
فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْ ۚ
fa am~maa man uutiya kitaabaHuu biyamiiniHii fa yaquulu Haaaaa-umuq•ro`uu kitaabiyaH
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”

Bagi orang yang baik di dunia, diberikan kitab catatan amalnya di tangan kanannya. Bahkan dia meminta kepada orang lain untuk membaca catatan amalnya.

QS: 69 : 20 h.567
اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْ ۚ
in~nii ẓhonan^tu an~nii mulaaqin ḥisaabiyaH
Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.

QS: 69 : 21 h.567
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ ۚ
fa Huwa fii ′iišyatir rooḍhiyaH
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai,

Ini kepuasan hidup, kita Ridha dan diridhai oleh Allah SWT.

QS: 69 : 22 h.567
فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍ ۙ
fii jan~natin ′aaliyaH
dalam surga yang tinggi,

Surga tingkatannya ke atas. Sedangkan neraka tingkatannya ke bawah. Batu di lempar dan baru akan  sampai ke bawah selama 70 tahun

QS: 69 : 23 h.567
قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ
quṭhuufuHaa daaniyaH
buah-buahannya dekat,

QS: 69 : 24 h.567
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢ بِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ
kuluu wašyrobuu Haniiiii-am~ bimaaaaa aslaftum fil-ayyaamil-kḣooliyaH
(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”

Seseorang tidak akan masuk surga dengan amalnya, tidak jaminan. Tetapi karena kasih sayangnya Allah lah kita masuk surga. Allah memberi Rahmat kepada kita karena amal2 kita. Tak mungkin Allah memberikan Rahmat kalau kita tidak beramal baik.

Ujungnya : kita disuruh beriman dan beramal Sholeh.

Jangan sampai iman dan amal Sholeh kita korbankan untuk urusan dunia.

Sampai ayat 24, selanjutnya ayat 25 dst …

Pertanyaan : …

Link YouTube :

Link Instagram :

https://instagram.com/masjidbaitulhaqpurigading/live/17998674167483949?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

 

QS: 69 : 25 h.567
وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ە ۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْ ۚ
wa am~maa man uutiya kitaabaHuu bišyimaaliHii fa yaquulu yaa laitanii lam uuta kitaabiyaH
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.

QS: 69 : 26 h.567
وَلَمْ اَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ ۚ
wa lam ad•ri maa ḥisaabiyaH
Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *