*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨
*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
🗓️ *Sabtu, 13 Mei 2023 / 22 Syawwal 1444 H*
🎯 *Kajian Tafsir Tematik : Ayat-ayat Silaturahim*
🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Atabik Luthfi, MA.*
======= =======
🗓️ *Ahad, 14 Mei 2023 / 23 Syawwal 1444 H*
🎯 *Kajian Aqidah & Manhaj Islam : Kaidah-kaidah Ahlussunnah dalam Masalah Iman (Kitab Assirajul Wahhaj)*
🎙️ *Pembicara : Ust. Ahmad Taqiyuddin, Lc*
=======
🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*
📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
📱 *Gabung Live Streaming :*
YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq
*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq
Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq
*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com
WhatsApp Center :
+62852-1327-4473
Telegram Channel :
https://t.me/channel_mbhq
*Website*
______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_
*Kajian Tafsir Tematik : Ayat-ayat Silaturahim*
*Pembicara : Ust. Dr. Atabik Luthfi, MA.*
1. QS 4 Annisa : 1
QS: 4 h.77
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
yā ayyuhan-nāsuttaqụ robbakumullażī kholaqokum min nafsiw wāḥidatiw wa kholaqo min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīrow wa nisā`ā, wattaqullōhhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallōhha kāna ‘alaikum roqībā
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Perintah taqwa umumnya ditujukan kepada orang beriman tetapi disini Allah tujukan kepada semua manusia. Karena semua manusia berasal dari nabi Adam.
Muslim – mu’min – mutaqin : mutaqin urutan tertinggi.
Selanjutnya diperintahkan takwa kedua dikaitkan dengan silaturahim.
Ayat lainnya :
Barangsiapa yang menyambung silaturahim akan aku (Allah) sambungkan, siapa yang memutuskan, maka aku akan putuskan. (Allah akan menyambungkan rahmatnya, kasih sayangNya)
Menurut ayat ini : Ciri orang yang baik takwanya adalah orang yang baik hubungan silaturahimnya.
Silaturahim yang menghubungkan karena semua manusia berasal dari rahim ibunya. Silaturahim bashoriyah.
Ayat ini menunjukan kita wajib terhadap 2 hal : hak Alloh dan hak manusia. Terhadap hak Allah kita wajib bertakwa. Terhadap hak manusia kita wajib bersilaturahim.
Tetangga lebih berhak didahulukan. Contoh : Kalau mau jual rumah tawarkan ke tetangga dulu baru ke satu kompleks lalu ke luar kompleks. Dll
2. QS 2 Al Baqarah : 26 dan 27
QS: 2 h.5
۞ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ ۙ
innallōhha lā yastaḥyī ay yaḍriba maṡalam mā ba’ụdotan fa mā fauqohā, fa ammallażīna āmanụ fa ya’lamụna annahul-ḥaqqu mir robbihim, wa ammallażīna kafarụ fa yaqụlụna māżā arōdallōhhu bihāżā maṡalā, yuḍillu bihī kaṡīrow wa yahdī bihī kaṡīrō, wa mā yuḍillu bihī illal-fāsiqīn
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,
QS: 2 : 27 h.5
الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ ۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
allażīna yangquḍụna ‘ahdallōhhi mim ba’di mīṡāqihī wa yaqto’ụna mā amarollōhu bihī ay yụsola wa yufsidụna fil-arḍ, ulā`ika humul-khōsirụn
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Ayat ini dikaitkan dengan QS Muhammad 22
QS: 47 h.509
فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ
fa hal ‘asaitum in tawallaitum an tufsidụ fil-arḍi wa tuqoṭṭi’ū ar-ḥāmakum
Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
Dari ayat ini diketahui bahwa :
Orang fasik itu segan bersilaturahim kalau sudah berhasil/kaya/berkuasa.
HR Buhori.
3. Ar rad 19, 20 dan 21
QS: 13 : 19 h.252
۞ اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْمٰى ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ۙ
a fa may ya’lamu annamā unzila ilaika mir robbikal-ḥaqqu kaman huwa a’mā, innamā yatażakkaru ulul-albāb
Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
Ulul Al-Bab/orang yang berakal : ada yang berakal sehat dan ada yang berakal tidak sehat.
QS: 13 : 20 h.252
الَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَلَا يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَ ۙ
allażīna yụfụna bi’ahdillāhi wa lā yangquḍụnal-mīṡāq
(yaitu) orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian,
QS: 13 h.252
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ
wallażīna yaṣilụna mā amarollōhu bihī ay yụsola wa yakhsyauna robbahum wa yakhōfụna sū`al-ḥisāb
dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
Manusia cenderung memperturutkan akal. Maka Allah uji dengan silaturahim. Bilal /budak dipersaudarakan dengan tuannya.
Oleh nabi, para sahabat yang tidak mampu dipersaudarakan dengan yang mampu, yang punya dipersaudarakan dg yang tidak punya, dst.
Cara makan prasmanan ala nabi : satu orang masuk lalu makan selesai makan langsung pergi jangan bicara. Semula makanan hanya cukup untuk nabi dan yang menyediakan tp nabi mengundang sahabatnya dan cukup untuk semuanya. Inilah mujijat nabi. Maka makanan sedikit sesungguhnya cukup untuk banyak orang, tergantung bagaimana mengatur strateginya.
Ali Imran 190 191
QS: 3 : 190 h.75
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ ۙ
inna fī kholqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
QS: 3 : 191 h.75
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
allażīna yażkurụnallōhha qiyāmaw wa qu’ụdaw wa ‘alā junụbihim wa yatafakkarụna fī kholqis-samāwāti wal-arḍ, robbanā mā kholaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Akal berpikir, hati berdzikir. Kalau akal sudah bisa ditundukkan maka hati pun harus ditundukkan. Parameter tertinggi adalah hati. Baik hatinya maka akan baik yang lainnya.
Link live YouTube :