Ahad, 3 September 2023 / 17 Shofar 1445 H*
🎯 *Kajian Tafsir Hadits : Syukur Hakiki dalam Semua Kondisi*
🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, MA.*
=======
🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*
📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
📱 *Gabung Live Streaming :*
YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq
*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq
Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq
*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com
WhatsApp Center :
+62852-1327-4473
Telegram Channel :
https://t.me/channel_mbhq
*Website*
______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_
QS Ibrahim: 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Hadits dari Siti Aisyah : adalah rosululloh Saw, yang menjadi kebiasaannya ketika ia melihat apa yang dia sukai maka beliau membiasakan diri untuk mensyukuri dengan mengucapkan alhamdulilah binimatihi tatimusholihat, segala puji bagi Allah atas nikmat yang sempurna. Dan apabila nabi Saw melihat apa yang tidak beliau sukai, maka beliau mengucapkan Alhamdulillah Ala kullihal, segala puji bagi Allah atas segala kondisi.
Rosul mengajak kita dalam kondisi apapun tetap bersyukur yang hakiki.
Walaupun ada ayat : QS Al baqarah: 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Tetapi tetap kita harus bersyukur. Rosul mengajarkan agar kita mengucapkan Alhamdulillah Ala qulli hal.
Kalau kita membandingkan maka nikmat/ kemudahan itu jauh lebih banyak daripada kesulitan. Baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Nabi mengajarkan untuk tetap syukur dalam semua kondisi.
Setiap keadaan ada campurtangan Allah, takdir tidak bisa hindari.
Ada pahala yang dijanjikan baik dalam hadits maupun Al quran ketika seseorang diuji dan tetap sabar. Sakit dapat menghapus dosa. Doa untuk yg sakit : Tohurun laba’tsa insyaa Allah.
QS Al baqarah: 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
QS Al baqarah: 156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Ketika ini menjadi kebiasaan kita maka kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan barokah, sehingga kita pantas mendapatkan hidayah Allah SWT.
Sehingga benarlah ayat yang dibacakan di atas
QS Ibrahim: 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Ada orang yang lulus saat diuji dg kenikmatan tetapi tidak lulus ketika diuji dg musibah/kesulitan. Adzab bisa dalam berbagai bentuk,dan dimensi, bisa di dunia bisa di akhirat.
Oleh karena itu kita diperintah untuk selalu bersyukur. Tetapi kata Allah hanya sedikit sekali orang yang bersyukur.
QS: Saba 34 : 13 h.429
يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍ ۗjeda اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗjedaوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
ya′maluuna laHuu maa yašyaaaaa-u mim~ maḥaariiba wa tamaatṡiila wa jifaaninḡ~ kal-jawaabi wa quduurir roosiyaat‚ i′maluuuuu aala daawuuda šyukroo‚ wa qoliilum~ min ′ibaadiyašy-šyakuuuur
Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.
Ibnul Qayyim menyebutkan ada 3 hal ciri orang yang bersyukur :
1. Terlihatnya jejak dari nikmat Allah pada hambanya itu selalu memuji Allah.
Waamabinimatikarobikafahadits
Mengajarkan kepada yang lain. Lisan ini tidak pernah berhenti untuk dzikir kepada Allah.
Mengakui nikmat dari Allah.
Kisah Nabi Sulaiman, mahluk lain tunduk dalam kekuasaannya. Berkomunikasi dg hewan dan jin.
Kisah qorun, sampai kunci nya saja harus dipikul oleh beberapa orang yang kuat, jangan sombong. Kekayaan karena kehebatannya sendiri. Kita baca bagaimana keadaan qorun pada akhirnya.
Ketika kita diuji dengan nikmat dan kesulitan maka kita tetap bersyukur.
2. Tampak dalam hatinya nikmat dari Allah itu Zuhud dan menambah cintanya kepada Allah.
Terus mengakui bahwa segalanya dari Allah. Terus mencintai Allah dengan berusaha mendekatkan dirinya kepada Allah.
3. Jejak dari nikmat terlihat pada perilaku kehidupannya sehari2 tunduk dan taat kepada Allah.
Hartanya, kekuasaannya, kepintarannya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Alhamdulillah belum selesai harus dilanjutkan kepada perilaku selanjutnya dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah.
Syukur diiringi dengan istighfar supaya tertutupi kekurangan kita.
Pertanyaan :
Masih bekerja di tempat yang ada riba dsb. Bgmn cara syukurnya?
Allah memberikan nikmat ilmu, maka kewajiban kita untuk mengamalkan ilmu tsb. Tentu tidak bisa sekaligus. Tetapi kita harus terus berkomitmen untuk berubah, berusaha bersungguh sungguh untuk meninggalkan keharaman, tentu Allah akan memberikan yang terbaik. Tentu Allah akan menunjukkan jalan. Masih ada kesempatan kita untuk memperbaiki diri.
Ketika kita yakin maka Allah akan cukupi.
Ada kisah ulama besar yang masa lalunya adalah perampok. Ketika akan merampok sebuah rumah, penghuni rumah tersebut sedang mengaji dan sampai pada ayat :
Al Hadid
QS: 57 Al Hadid : 16 h.539
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ ۙterus وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗjeda وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
a lam ya`ni lilladżiina aamanuuuuu anḡ~ takḣšya′a quluubuHum lidżikrillaaHi wa maa nazala minal-ḥaqqi wa laa yakuunuu kalladżiina uutul-kitaaba minḡ~ qob•lu fa ṭhoola ′alaiHimul-amadu fa qosat quluubuHum‚ wa katṡiirum~ min-Hum faasiquuuun
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.
Tentu semua atas kehendak Allah baik yang punya rumah maupun yang akan merampok sehingga perampok tersentuh dengan ayat tsb.
Link YouTube :