Kajian Fiqih Kontemporer : Agar Ramadhan lebih Bermakna
*
Sabtu, 18 Maret 2023 / 26 Sya’ban 1444 H
Pembicara : Ust. Faisal Abdul Aziz, Lc., MA.
Saat ini kita berada di hari hari terakhir di bulan sya’ban 1444H. Tanggal 25.
Sudah siap atau belum kita, maka Allah tetap akan menghadirkan bulan ramadhan.
Ini adalah salah satu karunia terbesar dari Allah dan merupakan kasih sayangNya kepada kita. Bertemu dg ramadhan saja kita mendapat ampunan dariNya.
Hadis shahih : sholat 5 waktu, dari 1Jumat ke Jumat berikutnya, dari ramadhan ke ramadhan berikutnya adalah penggugur dari dosa dosa antara pertemuan dg pertemuan berikutnya dg syarat kita menghindarkan diri dari dosa besar. Ini gambaran betapa istimewanya ramadhan.
Rosul memberikan berita gembira kepada para sahabat dengan kedatangan ramadhan. Kita harus memaknainya dengan kesungguhan, agar tidak menganggap hanya sebagai rutinitas tahunan saja tanpa memaknainya sebagai karunia dan Rahmat Allah.
Karena kalau sudah menganggap hanya sebagai rutinitas maka tidak semangat menyambutnya termasuk tidak semangat mengisi dengan ibadah di dalamnya.
Ayat : tentang puasa diturunkan di tahun kedua Hijriyah.
QS Al Baqarah: 2 : 183 h.28
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ ۙ
yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qoblikum la’allakum tattaqụn
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
Alquran diturunkan di bulan ramadhan. Sebagai petunjuk untuk manusia, al-furqan dsb.
QS Al Baqarah, 2 : 185 h.28
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru romadōnallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqōn, fa man syahida mingkumusy-syahro falyaṣum-h, wa mang kāna marīdon au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhor, yurīdullōhhu bikumul-yusro wa lā yurīdu bikumul-‘usro wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullōhha ‘alā mā hadākum wa la’allakum tasykurụn
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Dari tahun kedua sampai wafat ada 9 kali ramadhan yg dilalui rosululloh. Setiap kali akan datang bulan romadhon maka rosululloh mengingatkan para sahabatnya tentang keutamaan bulan ramadhan. Agar sahabat lebih memaknai dan tidak menyia-nyiakan, dengan mengisi setiap waktu dengan ibadah.
Dalam bulan Ramadhan Allah membuka pintu pintu surga dan menutup pintu pintu neraka, membelenggu syaithon.
Dalam bulan ini Allah memberikan Rahmat, barokah, maghfirah ampunan bahkan membebaskan dari api neraka.kalau seseorang tidak mendapatkannya di bulan ramadhan maka di bulan apalagi orang itu akan mendapatkannya?
Agar ramadhan lebih bermakna,
Bagaimana menyambut ramadhan? Diantara tanda seseorang mendapat Taufiq, petunjuk hidayah
Akan terlihat dari persiapan dirinya, memaksimalkan ibadah di dalamnya, dan terlihat setelah selesai ramadhan.
Ramadhan seperti permata sehingga seseorang akan berusaha keras mendapatkannya.
Berbeda dengan orang yang tidak mengetahui nilai permata tersebut maka akan melemparkannya.
Agar ramadhan lebih baik dari tahun tahun sebelumnya :
1. Memperbanyak doa :
Perbaiki sholat, perbaiki qiyam, perbaiki dzikir, perbaiki tilawah, bisa meninggikan derajatnya di sisi Alloh. Sehingga ada kisah orang yg bertemu romadhon lalu memaksimalkan ibadah di dalamnya masuk surga lebih dulu dibandingkan yang mati syahid.
2. Menghadirkan kegembiraan dalam menyambut ramadhan.
Kegembiraan itu datangnya dari keimanan. Al Gazali : orang terbagi 3 dlm menyambut romadhon : 1. Biasa saja. Menganggap hanya rutinitas. 2. Bersedih. Menganggap sebagai beban. Tidak mendapatkan taufiq. Tidak akan mendapatkan kebaikan ukhrowi. Sebagai musibah. 3. Bersukacita, menghadirkan kegembiraan. Mendapatkan Taufik, petunjuk dari Allah SWT.
QS Yunus : katakan dg keutamaan dari Allah dan kasih sayang Allah maka bergembiralah. Itu lebih baik dari perkara yang dikumpulkan di dunia.
QS:Yunus 10 : 58 h.215
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا ۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
qul bifaḍlillāhi wa biroḥmatihī fa biżālika falyafroḥụ, huwa khoirum mimmā yajma’ụn
Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
Boleh diucapkan selamat atas datangnya bulan romadhon kepada sesama umat Islam.
Romadhon adalah satu diantara syiar syiar Alloh.
3. Dengan menghadirkan niat yang ihlas semata mata karena Allah.
Hadirkan Azam yang kuat untuk mengisi romadhon dengan lebih baik.
Innamal a’malu binniat. Amalan yang besar hancur karena niat yang tidak lurus.
4. Memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah. Karena seringkali dosa itu menghalangi seseorang melakukan kebaikan dan ketaatan.
Istighfar amal lisan. Taubat adalah pembawaan hati.
5. Membersihkan hati membersihkan urusan kita dengan sesama manusia. Memaafkan.
6. Persiapan ruhiyah dengan lebih matang. Kalau amalan diperbanyak di bulan sya’ban maka di bulan romadhon akan lebih banyak lagi. Perbanyak puasa di bulan sya’ban. Tilawah lebih banyak. Qiyamul lail lebih banyak, shodaqoh, dst.
Awali niat lalu susun target supaya niat tidak hanya jadi angan-angan.