*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨
*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
🗓️ *Ahad, 25 Juni 2023 / 6 Dzulhijjah 1444 H*
🎯 *Kajian Tahsin Al-Qur’an*
🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Ahmad Annuri, MA.*
=======
🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*
📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
📱 *Gabung Live Streaming :*
YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq
*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq
Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq
*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com
WhatsApp Center :
+62852-1327-4473
Telegram Channel :
https://t.me/channel_mbhq
*Website*
Home
______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_
Badal : ust. Sunardi.
Hadits2 mengenai Fadilah haji.
QS: Al hajj 22 : 27 h.335
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa ‘alā kulli dōmiriy ya`tīna ming kulli fajjin ‘amīq
Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.
Nabi Ibrahim diperintah menyeru untuk berhaji, dan Allah yang akan menyampaikan kepada semua manusia.
Setiap orang mendengar seruan itu dan menjawab labaik. Setiap orang yang menyambut seruan itu dengan jawaban labaik pasti akan diberikan kesempatan menunaikan haji.
Al Baqarah : 197
QS: 2 h.31
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى ۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
al-ḥajju asy-hurum ma’lụmāt, fa man farodo fīhinnal-ḥajja fa lā rofaṡa wa lā fusụqo wa lā jidāla fil-ḥajj, wa mā taf’alụ min khoiriy ya’lam-hullōhh, wa tazawwadụ fa inna khoiroz-zādit-taqwā wattaqụni yā ulil-albāb
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!
Al Madinah : 3
QS: 5 h.107
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ ۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِ ۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًا ۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍ ۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
ḥurrimat ‘alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligoirillāhi bihī wal-munkhoniqotu wal-mauqụżatu wal-mutaroddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu’u illā mā żakkaitum, wa mā żubiḥa ‘alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu ‘alaikum ni’matī wa roḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurro fī makhmasotin goiro mutajānifil li`iṡmin fa innallōhha gofụrur roḥīm
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Ayat ini turun saat haji. Hari Jumat. Hari arofah, hari raya umat yang sedang berhaji. Turun bada asar ketika rosul sedang duduk di atas unta betina beliau.
Unta itu terpaksa duduk karena beratnya beban ayat itu yang ditanggung di atasnya.
Ketika Wahyu diturunkan rosul ketakutan seakan akan nyawa beliau akan dicabut. Seakan2 setengah pingsan. Semua ini terjadi karena sangat agungnya firman Allah SWT.
Dari Abu hurairah, rosul bersabda barang siapa menunaikan haji semata2 karena Allah serta tidak maksiat maka dia akan kembali bersih dari segala dosa sebagaimana bayi yang baru dilahirkan.
Pengampunan itu ditujukan hadits di atas pada dosa2 kecil dan dosa dosa besar.
Bila hajinya seseorang hanya karena kemasyhuran / riya’ / pamer maka hajinya syah tetapi tidak mendapat keutamaan haji.
Apabila seseorang melakukan haji badal untuk orang lain dg biaya tertentu maka ia termasuk menunaikan haji dengan tujuan dagang.
Orang2 kaya melakukan haji dengan tujuan dagang, orang miskin dg tujuan meminta2, orang berilmu dengan tujuan untuk tujuan kebanggaan/kesombongan.
Keindahan hati dapat diperoleh dg berbicara ramah. Bertemu dg sesama dengan kerendahan hati, penuh persahabatan.
Safar : selama perjalanan maka jiwa seseorang akan menjadi bersih. Dengan cara safar bersama maka orang bisa mengenal pribadi orang lain.
Safar di jalan Allah SWT, jalan da’wah.
Safar haji memiliki manfaat untuk merubah karakter dari buruk menjadi karakter baik. Sabar, pemaaf, ramah, dsb