*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 24 Februari 2024 / 14 Sya’ban 1445 H*

🎯 *Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al-Ma’arij*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun, Lc., MA.*

======= =======

🗓️ *Ahad, 25 Februari 2024 / 15 Sya’ban 1445 H*

🎯 *Kajian Tsaqofah Islamiyah : Tanggung Jawab Pemimpin dalam Kajian Hadits*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Abdul Hamid, MA.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
[email protected]

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

Surat Al Maarij (Tempat naik) terdiri dari 44 ayat. Makkiyah. Tafsir Al Munir.

Berbicara tentang bagaimana Al Qur’an menghadapi nilai2 kejahiliyahan yang melekat kuat pada orang arab saat surat ini diturunkan. Yang mengingkari akan kehidupan akhirat.

Ini merupakan hal yang sangat prinsip di dalam Al Qur’an. Bahwa ada kehidupan akhirat setelah kehidupan dunia ini.

Mereka sangat sulit untuk diajak untuk melakukan perubahan.

QS : 70 Al Maarij : 1 h.568
سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍ ۙ
sa-ala saaaaa-ilum~ bi′adżaabiw waaqi′
Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi,

Ini pertanyaan untuk memperlemah. Bukan untuk mendapatkan jawaban. Kita tidak boleh bertanya untuk memperlihatkan bodohnya orang lain.

Waqo’a: terjadi. Penanyanya tidak dijelaskan di dalam Al quran. Yang bertanya adalah : Anadzar bin Haris seorang kafir Quraisy, ayat ini ditujukan kepada siapapun bukan hanya kepada Ibnu Haris. Redaksi umum yang digunakan oleh Allah ditujukan untuk umum. Karena kapanpun akan ada orang yang mencari kelemahan Islam.

QS: 70 : 2 h.568
لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌ ۙ
lil-kaafiriina laisa laHuu daafi′
bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,

Mereka bertanya tentang adzab yang pasti terjadi dan tidak ada seorang kafirpun yang mampu menolaknya.

QS: 70 : 3 h.568
مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِ ۗ
minallooHi dżil-ma′aarij•
(Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik.

Maarij:naik, mi’raj. Kenapa tidak yang memiliki kerajaan? Dzil mulki. Jawabannya : adab ini sudah pasti terjadi. Tidak akan bisa dirubbah. Manusia tidak akan mampu merubahnya. Naik menuju Allah SWT.

Alquran memerlukan waktu yang panjang untuk merubah nilai2 kejahiliyahan.

QS: 70 : 4  h.568
تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍ ۚ
ta′rujul-malaaaaa-ikatu war-ruuḥu ilaiHi fii yauminḡ~ kaana miq•daaruHuu kḣomsiina alfa sanaH
Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.

Dari tempat itulah para malaikat dan jibril naik. Jibril disebutkan secara khusus karena memiliki derajat tinggi, memiliki peran yang besar sebagai pembawa Wahyu.

1 hari setara dengan 50 ribu tahun.

Sebagian ulama menafsirkan : 1. malaikat hanya naik sehari tetapi mahluk lain memerlukan waktu 50ribu tahun. 2. Sehari akhirat setara  50ribu tahun dunia. Setelah ini manusia akan kekal di dalam surga atau neraka. Banyak ulama memakai tafsir kedua ini.

Rosul disuruh meyakinkan orang kafir bahwa akan ada adzan akhirat.

QS: 70 : 5 h.568
فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًا
faṣhbir ṣhob•ron^ jamiilaa
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik.

Allah meminta sabar yang Jamil, yang baik. Tafsiran ulama: sabar yang baik yang didalamnya tidak ada ragu akan adanya adzan akhirat. Dan yakinlah bahwa akan diberi pertolongan oleh Allah.

QS: 70 : 6 h.568
اِنَّهُمْ يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًا ۙ
in~naHum yarounaHuu ba′iidaa
Mereka memandang (azab) itu jauh (mustahil).

QS: 70 : 7 h.568
وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًا ۗ
wa narooHu qoriibaa
Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi).

Seorang mukmin meyakini adzan Allah itu dekat sekali demikian juga Rahmat Allah itu dekat sekali.

QS: 70 : 8 h.568
يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاۤءُ كَالْمُهْلِ ۙ
yauma takuunus-samaaaaa-u kal-muHl
(Ingatlah) pada hari ketika langit men-jadi bagaikan cairan tembaga,

Adzab itu nanti ketika langit menjadi bagaikan cairan tembaga yang panas. Dalam ilmu manusia : ibarat tembaga yang dipanaskan lalu mencair lalu berubah menjadi gas.  Langit itu ibarat gas yang panas. Suatu saat akan dikurangi derajat panasnya yang akan menjadi cairan yang meleleh

QS: 70 : 9 h.568
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ ۙ
wa takuunul-jibaalu kal-′iHn
dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan),

Kekuatan yang luar biasa bahkan gunung beterbangan seperti bulu.

QS: 70 : 10 h.568
وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًا ۚ
wa laa yas-alu ḥamiimun ḥamiimaa
dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya,

Kekasih tidak akan bertanya kepada kekasihnya. Manusia sibuk dengan urusannya sendiri, tidak peduli dengan orang lain bahkan kekasihnya sendiri.

Padahal satu sama lain saling melihat.

QS: 70 : 11 h.569
يُبَصَّرُوْنَهُمْ ۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِ ۙ
yubaṣhṣhoruunaHum‚ yawaddul-muj•rimu lau yaftadii min ′adżaabi yaumi-idżim~ bibaniiiiH
sedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya,

Yawadu akar katanya mawaddah.

Mereka ingin menebus dirinya dengan apapun agar terbebas dari adzab ini.

Di dunia orang yg dipenjara ingin agar bebas maka akan berusaha menebus dirinya dengan harta yang dia miliki. Pemikiran di dunia seperti ini dibawa ke akhirat padahal saat itu sudah tidak ada yang bisa menolongnya. Jadi betapa dahsyatnya dazab itu, bahkan anaknya akan dijadikan tebusan. Bahkan istrinya.

QS: 70 : 12 h.569
وَصَاحِبَتِهٖ وَاَخِيْهِ ۙ
wa ṣhooḥibatiHii wa akḣiiiiH
dan istrinya dan saudaranya,

Padahal di dunia orang mempertahankan kehormatan istrinya dari godaan orang lain. (Orang yang tidak memiliki kecemburuan maka tertahan masuk surganya.)

QS: 70 : 13 h.569
وَفَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُـْٔوِيْهِ ۙ
wa faṣhiilatiHillatii tu`wiiiiH
dan keluarga yang melindunginya (di dunia),

QS: 70 : 14 h.569
وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ۙ ثُمَّ يُنْجِيْهِ ۙ
wa man^ fil-arḍhi jamii′an^ tṡum~ma yun^jiiiiH
dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.

Watak orang kafir di dunia semua bisa diselesaikan oleh harta yang dimilikinya. Padahal di akhirat tidak berlaku.

QS: 70 : 15 h.569
كَلَّا ۗ اِنَّهَا لَظٰى ۙ
kallaa‚ in~naHaa laẓhoo
Sama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,

Tidak. Anak, istri, harta, tidak bisa dijadikan tebusan untuk bebas dari neraka.

QS: 70 : 16 h.569
نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰى ۚ
nazzaa′atal lišy-šyawaa
yang mengelupaskan kulit kepala.

Kepala menunjukan kehormatan seseorang.

QS: 70 : 17 h.569
تَدْعُوْا مَنْ اَدْبَرَ وَتَوَلّٰى ۙ
tad•′uu man ad•baro wa tawallaa
Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama),

Tad’u : mengajak, memanggil, da’wah.

Seolah neraka ini mahluk hidup yang memanggil.

Di dunia ini kita jangan berpaling dari agama Islam.

QS: 70 : 18 h.569
وَجَمَعَ فَاَوْعٰى
wa jama′a fa au′aa
dan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.

Neraka ini akan memanggil orang yang berpaling dari Islam dan mengumpulkan harta lalu menyimpannya. Yang disiapkan olehnya dan tidak dikeluarkannya.

Tradisinya orang kafir dulu, makan riba, kehidupan yang serba materialistis. Sulit menerima Islam karena kepentingan duniawi.

Jangan sampai kita seperti orang kafir yang menolak Islam. Harta harus diinfakan, dibayar zakatnya.

Kesimpulan :

Ketika umat tidak meyakini adanya hari akhirat jangan harap akan ada perubahan kebaikan.

Sampai ayat 18. Selanjutnya ayat 19 dst.

QS: 70  : 19 h.569
۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا ۙ
in~nal-in^saana kḣuliqo Haluu′aa
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.

QS: 70 : 20 h.569
اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًا ۙ
idżaa massaHušy-šyarru jazuu′aa
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,

QS: 70 : 21 h.569
وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًا ۙ
wa idżaa massaHul-kḣoiru manuu′aa
dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,

QS: 70 : 22 h.569
اِلَّا الْمُصَلِّيْنَ ۙ
illal-muṣholliiiin
kecuali orang-orang yang melaksanakan salat,

QS: 70 : 23 h.569
الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَ ۖ
alladżiina Hum ′alaa ṣholaatiHim daaaaa-imuuuun
mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,

QS: 70 : 24 h.569
وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌ ۖ
walladżiina fiiiii amwaaliHim ḥaqqum~ ma′luuuum
dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,

QS: 70 : 25 h.569
لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ ۖ
lis-saaaaa-ili wal-maḥruuuum
bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,

QS: 70 : 26 h.569
وَالَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِ ۖ
walladżiina yuṣhoddiquuna biyaumid-diiiin
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,

QS: 70 : 27 h.569
وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ ۚ
walladżiina Hum~ min ′adżaabi robbiHim~ mušyfiquuuun
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya,

QS: 70 : 28 h.569
اِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍ ۖ
in~na ′adżaaba robbiHim ghoiru ma`muuuun
sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman (dari kedatangannya),

QS: 70 : 29 h.569
وَّالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ
walladżiina Hum lifuruujiHim ḥaafiẓhuuuun
dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,

QS: 70 : 30 h.569
اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ ۚ
illaa ′alaaaaa azwaajiHim au maa malakat aimaanuHum fa in~naHum ghoiru maluumiiiin
kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela.

Link YouTube :

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *