*UNDANGAN PENGAJIAN MTKI MASJID BAITUL HAQ PURI GADING*
بسم الله الر حمن الرحيم
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد
Yth. Ibu-ibu Muslimah Puri Gading
MTKI Masjid Baitul Haq Puri Gading kembali mengajak umahat fillah rahimakumullah untuk bertholabul ilmu mengikuti kajian rujin bulanan, Insya Allah bersama:
🧕🏼Ustadzah DR. Hj. Nur Hamidah, Lc. M.Ag.
🗓 Waktu: Ahad, 19 May 2024 – 10 Dzulqa’dah 1445 H.
🕰 Pukul 08.00 – 11.00 WIB
📖 Kajian: Harmoni Silaturrahim Berbuah Berkah
Catat waktu dan tanggalnya.
Semoga Allah SWT mudahkan langkah kita untuk menghadiri majelis ilmu ini.
Diawali dengan pembacaan alfatihah, Yasin, arrohman.
1. Pembukaan : MC : Al fatihah
2. Pembacaan Yasin(sudah diawal) , tasmi Al Qur’an (Ali Imran)
3. Sambutan ketua MTKI : ibu. Hj. Ratih Fitri.
4. Kajian : Harmoni Silaturrahim Berbuah Berkah
5. Tanya jawab
6. Penutup.
Kajian: Harmoni Silaturrahim Berbuah Berkah
Ustadzah DR. Hj. Nur Hamidah, Lc. M.Ag.
Lahir : Jakarta, 13 Feb 1975
S1 Al Azhar Kairo, S2 IAIN Jakarta, S3 IIQ Jakarta.
Dosen STAI Al Qudwah Depok.
Silaturahmi : hubungan baik dengan sesama.
Silaturahim : hubungan baik sesama anggota keluarga.
2 kata yang saling menguatkan. KBBI : silaturahmi.
Silaturahim adalah ibadah yang spesial. Menggunakan langsung nama Allah. Arrohman. Arrohim. Menjalin kasih dan sayang. Menjalin ikatan kekeluargaan.
Karena itu prakteknya harus mulia.
Silaturahim Ibadah untuk mengangkat derajat perempuan. Kaitannya dengan organ reproduksi perempuan.
QS 4 : Annisa : 1
QS: 4 h.77
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
yaaaaa ayyuHan~naasuttaquu robbakumulladżii kḣolaqokum~ min nafsiw waaḥidatiw wa kḣolaqo min-Haa zaujaHaa wa batṡtṡa min-Humaa rijaalanḡ~ katṡiirow wa nisaaaaa`aa‚ wattaqullooHalladżii tasaaaaa-aluuna biHii wal-ar-ḥaam‚ in~nallooHa kaana ′alaikum roqiibaa
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Dari ayat ini silaturahim digunakan.
Cara agar praktek silaturahim diberkahi maka harus kembali kepada asma Allah (Arrahman, arrahim), jangan pelit.
Arrahman : kasih. Arrohim : sayang.
Arrohman : pengasih/pemurah/maha pemberi. Yang beriman atau tidak beriman semua dikasih. Namun kalau tidak beriman belum tentu disayang (Arrahim)
Kita di dunia memberi kepada pengamen atau kepada anak yatim berbeda. Kepada pengamen belum tentu memberi dengan Rahim/sayang. Tapi hanya karena sifat Rahman. Sedangkan memberi kepada yatim dengan rasa Rahman dan rahim.
Istri yang bertanya berapa % gaji suami diberikan kepada ibu mertua? Ini pertanyaan yang tidak miliki sifat rahim dari seorang istri.
Allah menutupi aib/dosa kita karena Allah arrohim. Karena itu jadilah kita pemaaf.
Ketika silaturahim menggunakan organ rahim maka menggunakan person. Allah menjelaskan kita harus kenal jangan sampai putuskan hubungan silaturahim.
QS 4 : Annisa : 23
QS: 4 : 23 juz 5h.82
۞ وَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ النِّسَاۤءِ اِلَّا مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۚ كِتٰبَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَاُحِلَّ لَكُمْ مَّا وَرَاۤءَ ذٰلِكُمْ اَنْ تَبْتَغُوْا بِاَمْوَالِكُمْ مُّحْصِنِيْنَ غَيْرَ مُسَافِحِيْنَ ۗ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهٖ مِنْهُنَّ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ فَرِيْضَةً ۗ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهٖ مِنْۢ بَعْدِ الْفَرِيْضَةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
wal-muḥṣhonaatu minan~nisaaaaa-i illaa maa malakat aimaanukum‚ kitaaballooHi ′alaikum‚ wa uḥilla lakum~ maa warooooo-a dżaalikum an^ tab•taghuu bi-amwaalikum~ muḥṣhiniina ghoiro musaafiḥiin‚ fa mastamta′tum~ biHii min-Hun~na fa aatuuHun~na ujuuroHun~na fariiḍhoH‚ wa laa junaaḥa ′alaikum fiimaa tarooḍhoitum~ biHii mim~ ba′dil-fariiḍhoH‚ in~nallooHa kaana ′aliiman ḥakiimaa
Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Jenis kelamin : perempuan
QS Anur : 31
QS: 24 : 31 h.353
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ ۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
wa qul lil-mu`minaati yaghḍhuḍhna min ab•ṣhooriHin~na wa yaḥfaẓhna furuujaHun~na wa laa yub•diina ziinataHun~na illaa maa ẓhoHaro min-Haa walyaḍhrib•na bikḣumuriHin~na ′alaa juyuubiHin~na wa laa yub•diina ziinataHun~na illaa libu′uulatiHin~na au aabaaaaa-iHin~na au aabaaaaa-i bu′uulatiHin~na au ab•naaaaa-iHin~na au ab•naaaaa-i bu′uulatiHin~na au ikḣwaaniHin~na au baniiiii ikḣwaaniHin~na au baniiiii akḣowaatiHin~na au nisaaaaa-iHin~na au maa malakat aimaanuHun~na awittaabi′iina ghoiri ulil-irbati minar-rijaali awiṭh-ṭhiflilladżiina lam yaẓh-Haruu ′alaa ′aurootin~nisaaaaa-i wa laa yaḍhrib•na bi-arjuliHin~na liyu′lama maa yukḣfiina min^ ziinatiHin~n‚ wa tuubuuuuu ilallooHi jamii′an ayyuHal-mu`minuuna la′allakum tufliḥuuuun
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.
Istri bisa jadi mantan. Tapi mertua tetap sebagai orang tua, bukan mantan mertua. Karena jika menyebut mantan mertua maka kita memutus silaturahim. Keluarga inti yang mahrom tidak boleh diputus hubungan silaturahimnya.
Nama dengan bin dan binti adalah upaya untuk menjaga silsilah/hubungan silaturahim. Penting menjaga silsilah. Jangan hanya di nisan ada nama orang tua kita.
ziarah kubur upaya untuk menjaga silsilah nasab, untuk berbakti kepada orang tua.
Alah berikan banyak Fadilah kepada orang yang menjalin silaturahim.
Contoh Allah siapkan rumah di surga.
QS 13 arradu : 21-25
Fadilah akan diberikan jika silaturahimnya lulus pelaksanaannya.
.QS: 13 : 21 h.252
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ
walladżiina yaṣhiluuna maaaaa amarollooHu biHiiiii ay yuuṣhola wa yakḣšyauna robbaHum wa yakḣoofuuna suuuuu-al-ḥisaaaab•
dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
QS: 13 : 22 h.252
وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ ۙ
walladżiina ṣhobarub•tighooooo-a waj-Hi robbiHim wa aqoomuṣh-ṣholaata wa an^faquu mim~maa rozaq•naaHum sirrow wa ′alaaniyataw wa yad•ro`uuna bil-ḥasanatis-sayyi-ata ulaaaaa-ika laHum ′uq•bad-daaaar
Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang men-dapat tempat kesudahan (yang baik),
Modal silaturahim : SABAR
QS: 13 : 23 h.252
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍ ۚ
jan~naatu ′ad•niy yad•kḣuluunaHaa wa man^ ṣholaḥa min aabaaaaa-iHim wa azwaajiHim wa dżurriyyaatiHim wal-malaaaaa-ikatu yad•kḣuluuna ′alaiHim~ minḡ~ kulli baaaab•
(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
Orang yang bersilaturahim : diminta mengajak keluarga untuk masuk surga.
QS: 13 : 24 h.252
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ۗ
salaamun ′alaikum~ bimaa ṣhobartum fa ni′ma ′uq•bad-daaaar
(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.
Jadi modal sabar itu sampai kita menjadi penyabar. Jangan jadi mantan orang sabar.
QS: 13 : 25 h.252
وَالَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْ ۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ
walladżiina yanḡ~quḍhuuna ′aHdallooHi mim~ ba′di miitṡaaqiHii wa yaq•ṭho′uuna maaaaa amarollooHu biHiiiii ay yuuṣhola wa yufsiduuna fil-arḍhi ulaaaaa-ika laHumul-la′natu wa laHum suuuuu-ud-daaaar
Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam).
Hadits :
Ketika berkunjung ke rumah orang pada hakekatnya melakukan kebaikan. Berarti menyiapkan rumah di surga.
Untuk memberikan keutamaan bersilaturahim allaah sampaikan mimpi seorang sahabat tentang berpakaian saat silaturahmi. (Termasuk lafadz adzan berasal dari mimpi sahabat)
Salman Al farisi orang Persia, ketika bersilaturahmi kepada penduduk Arab berusaha berpakaian seperti tuan rumah untuk menghormatinya.
Tamu biasanya membawa oleh2, dan tuan rumah menyediakan hidangan. Ini karena anugrah Allah. Kalau tidak mampu memberikan materi maka berilah doa yang baik kepada saudara.
HR muslim : Allah turunkan malaikat yang menjelma manusia. Untuk menanyakan manusia yg ingin berkunjung kepada saudaranya. Niatnya karena cinta kepada saudaranya maka malaikat sampaikan bahwa Allah mencintainya karena ia cinta saudaranya.
Allah menguji kita bisa lewat manusia bahkan bisa lewat malaikat yang menjelma manusia. Jadi bersikap baiklah kepada setiap manusia.
Di medsos, silaturahim kita di dunia Maya, maka tetap sikap kita harus baik.
Abudzar mencintai satu kaum tetapi jarak yang jauh jd tidak bisa mengunjunginya. Siapa yang engkau cintai? Allah dan rosulnya. Maka kata rosul kelak engkau akan bersama orang yang engkau cintai. Jadi cintailah siapapun karena Allah dan rosulnya.
Jaga silaturahim di dunia Maya. Blokir di dunia Maya artinya diusir di dunia nyata.
Jika tidak bisa hadir secara pisik maka kunjungi dengan doa.
Karena silaturahim memakai nama Allah maka hormati tuan rumah. Jaga waktu bertamu. Jangan sebelum sholat subuh. Atau sudah larut malam. Diwaktu tidur siang.
Siapa yang ingin dilapangkan rizkinya, dipanjangkan usianya, maka hendaklah silaturahim.
Jangan memutuskan silaturahim, tetap harus menjaga silsilah keluarga.
Kalau suami punya istri 2 maka warisan istri 1/4 kalau tidak punya anak. 1/8 kalau punya anak. Tapi karena istrinya 2 maka 1/4 dibagi 2 atau 1/8dibagi 2.
Memutuskan silaturahim maka Allah segerakan hukumannya di dunia, bukan hanya di akhirat.
Gibah harom kecuali memberikan solusi.
Kalau kita jadi korban pemutusan silaturahim :
Rosul menyuruh seorang sahabat, berikanlah harta fa’i/ ghonimah kepada orang yang mendzolimi.
Rosul pernah memberikan sutra kepada sahabat Umar. Lalu dipakai, ditegur, kata rosul diberikan kepadamu agar kamu berikan kepada saudaramu/kerabatmu yang musrik.
Pertanyaan :
Menyuruh pasangan bercerai ?
Zaid bin Haritsah (anak angkat) supaya menceraikan Zainab(perintah Allah). Karena Allah ingin memberikan hukum bahwa anak adopsi tetap anak orang lain, bukan anak kandung. Setelah Iddah Zainab dinikahi rosul.
QS Annisa 34-35 : panggil Hakam 2 orang yang bijak, untuk mencari solusi suami istri yang sedang bertikai.
Tidak langsung haram, tergantung keadaannya bagaimana.
Prioritas silaturahim ?
Semua katagori yg sama. QS Anisa : 36. Hubungan cinta kasih kepada orangtua, dan,…, Berikan prioritas bersama. Lihat yang paling membutuhkan. Kecuali nafkah, ada yang sifatnya kewajiban. Seorang anak yg paling wajib menafkahi Al baqoroh : 233, maka kepada ahli waris berlaku perpindahan kewajiban.
Nafkah anak yatim, ditanggung pihak keluarga laki2 ?
Seorang anak yg paling wajib menafkahi, Al baqoroh : 233, maka kepada ahli waris berlaku perpindahan kewajiban.
Materi pptx :
Ling Instagram :
https://www.instagram.com/masjidbaitulhaqpurigading/live/18435523408056901
Link YouTube :