News

Kajian Aqidah & Manhaj Islam : Mengidentifikasi Level Keimanan (Kitab As Siraajul Wahhaaj)

*_Yuk, Hadiri Kajian Sabtu-Ahad (KASAD) bersama para Ustadz.._*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 9 Desember 2023 / 25 Jumadil Ula 1445 H*

🎯 *Kajian Tafsir Tematik : Manfaat, Berkah & Hikmah Menurut Al-Qur’an*

🎙️ *Pembicara : Ust. Dr. Atabik Luthfi, MA.*

======= =======

🗓️ *Ahad, 10 Desember 2023 / 26 Jumadil Ula 1445 H*

🎯 *Kajian Aqidah & Manhaj Islam : Mengidentifikasi Level Keimanan (Kitab As Siraajul Wahhaaj)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Ahmad Taqiyuddin, Lc.*

=======

🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 04.45 WIB – Selesai*

📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq

*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq

Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq

*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com

WhatsApp Center :
+62852-1327-4473

*Website*

Home

______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_

Iman itu tidak hanya cukup dengan keyakinan. Iman masuk pada ranah keyakinan, perkataan, dan amal perbuatan.

Imam itu bertambah dan berkurang. Aln Anfal : 2

QS: 8 h.177
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ ۙ
in~namal-mu`minuunalladżiina idżaa dżukirollooHu wajilat quluubuHum wa idżaa tuliyat ′alaiHim aayaatuHuu zaadat-Hum iimaanaw wa ′alaa robbiHim yatawakkaluuuun
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,

Dari ayat ini kalau iman bisa bertambah maka bisa juga berkurang.

Ada 3 level keimanan :

1. Asrul Iman /pokok iman/ iman yang paling minimal, yang paling dasar.

Apa saja yang termasuk dalam hal ini :

A. Setiap amal siapa yang meninggalkannya bisa jatuh dalam kekafiran maka melakukannya adalah pokok iman,  ucapan ini masuk dalam ranah iman. Contoh dua kalimat syahadat. Sholat (mazham imam ahmad bin hambal)

B. Setiap amalan siapapun yang melakukannya bisa jatuh dalam kekafiran maka meninggalkannya  masuk dalam ranah pokok keimanan. Contoh : mengolok-olok ajaran agama. Merendahkan nilai2 agama.  Ataupun menolak syariat; menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal.

Catatan : perbuatan semacam ini tidak boleh mengarang, harus berdasarkan Nash.  Yang membatalkan keimanan : baik keyakinan, ucapan, maupun amal perbuatan. Keyakinan : menyembah selain Allah, sujud kepada selain Allah. Amaliah ini mencabut pokok keimanan.

Sikap kita terhadap hal tersebut, tidak boleh serta Merta menjudge atau mengkafirkan orang tsb.

Di perang Tabuk ada orang yang mencela rosululloh dan para sahabat. Mereka mengucapkan : “Orang yang paling banyak ibadah tetapi paling besar perutnya dan takut berperang” Dan rosul telah mendapat wayu. Lalu mereka meminta maaf dan berkata mereka hanya bercanda/berolok2.

QS: 9 : 65 h.197
وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُ ۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ
wa la-in^ sa-altaHum layaquulun~na in~namaa kun~naa nakḣuuḍhu wa nal′ab•‚ qul a billaaHi wa aayaatiHii wa rosuuliHii kun^tum tastaHzi`uuuun
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”

Syarat menjatuhkan vonis kafir tidak sembarangan, ada syarat tertentu. Otoritas tidak dimiliki setiap orang.

Siapapun yang terpenuhi dasar keimanannya, maka pada dasarnya status di dunia ia adalah seorang muslim. Di akhirat bisa masuk surga dengan ampunan dan Rahmat Allah atau akan masuk surga dengan melalui siksa neraka terlebih dahulu/mantan penghuni jahanam.

Akidah ahlusunah wal jamaah orang muslim tidak kekal di neraka sedangkan orang kafir kekal di neraka.

Orang yang diangkat dari neraka dan dimasukan ke surga adalah orang yang tidak menyekutukan Allah. Sedangkan orang yang musrik maka mereka akan kekal di dalam neraka. Orang yang gosong di neraka bekas sujudnya tidak gosong sebagai tanda yang dikenali malaikat untuk diangkat ke surga.

Jadi maupun berdosa ketika pokok keimanan masih dimiliki maka akan masuk surga. Tapi jangan meremehkan. Karena akan bermacam2 tingkatan orang masuk surga.

Sahabat Kudamah bin Mad’un, pada jaman Sayidina Umar pernah rame2 minum khamr, ada ayat Al Maidah : ..

Jinah dosa besar, haram, tapi menghalalkan apa yang diharamkan Allah maka jatuh kekafiran

2. Al iman Al wajib /

Orang yang memiliki kadar keimanan melebihi kadar keimanan yang pokok, mengerjakan yang diperintahkan/wajib dan meninggalkan yang harom.

Setiap sesuatu yg meninggalkannya dapat ancaman maka mengerjakannya adalah masuk ranah iman yang wajib. Contoh:  Zakat, shoum, haji. (Jika ditinggalkan padahal mampu mendapat ancaman.) Sholat (Mazhab Syafi’i ) Mazhab imam Ahmad termasuk kafir orang yang meninggalkan sholat. Membunuh, jinah dst maka meninggalkannya wajib.

Ada muqosirun : menyepelekan. Sholat tapi tidak zakat. Statusnya mukmin di dunia  tetapi status di akhirat sama dg level 1.

Ada muqtasidu : memegang pokok keimanan, melaksanakan yang wajib menghindari yang haram maka di akhirat melalui hisab.

Salah satu hikmah peristiwa palestina kini mungkin memilah2 kaum muslimin, munafik, kafir.

3. Al iman Al mustahab

Wilayah keimanan yang sudah lebih dari level 1 dan 2 terjaga.

Sihir termasuk perbuatan yang bisa jatuh dalam kekafiran. Kalau ada orang mukmin melakukan praktek sihir yang rusak Asrul Iman/pokok iman, karena bisa jatuh dalam kekafiran.

Korupsi jatuh pada iman yang wajib/level 2.

Menghalalkan riba : Asrul Iman.

Orang level 3 ini melaksanakan level 1 dan 2 ditambah dengan yang Sunnah. Meninggalkan yang harom, yang subhat, yang makruh, yang mubah.

Perkara dunia kalau digunakan untuk akhirat maka termasuk urusan akhirat, nilainya ibadah.

Tajrid : fokus urusan akhirat.

Inilah iman

Fatir :  32

QS: 35 h.438
ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ ۗ
tṡum~ma aurotṡnal-kitaaballadżiinaṣhṭhofainaa min ′ibaadinaa‚ fa min-Hum ẓhoolimul linafsiH‚ wa min-Hum~ muq•taṣhid•‚ wa min-Hum saabiqum~ bil-kḣoirooti bi-idżnillaaH‚ dżaalika Huwal-faḍhlul-kabiiiir
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.

Kesimpulan,  level keimanan ada 3 :

1. Ada keimanan

2. Ada keimanan dan mengerjakan yang wajib

3. Ada keimanan, mengerjakan yang wajib, melaksanakan yang Sunnah, menjauhi yang harom, yang subhat, yang makruh, yang mubah.

Jangan mudah mencabut keimanan dari orang lain.

Link YouTube :

 

Link Instagram :

https://instagram.com/masjidbaitulhaqpurigading/live/18012877835019531?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *