*_Kajian Shubuh Ramadhan 1446 H_*✨

*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*

🗓️ *Sabtu, 22 Maret 2025 / 22 Ramadhan 1446 H*

🎯 *Tafsir Al-Quran Juz 29 : Surat Al- Muzzammil (bag.2)*

🎙️ *Pembicara : Ust. Muhammadun, Lc., MA.*

📱 *Gabung Live Streaming :*

YouTube :

KAJIAN SEBELUMNYA : 

Kajian Tafsir Al-Qur’an Juz 29 : Surat Al Muzzammil

Tepat kita membahas surat Al Muzzammil di bulan ramadhan ini.

Kita ulang sekilas ayat sebelumnya sampai ayat 6.

Asbabunuzul surat Al Muzammil, rosul setelah mendapat Wahyu surat Al alaq ayat 1-5, lalu terputus agak lama tidak mendapatkan Wahyu, rosul melihat malaikat Jibril diantara langit dan bumi, lalu pulang dan mengatakan kepada istrinya selimuti aku, selimuti aku. Karena itu turun surat ini. Wahai orang yang berselimut.

Ayat pertama surat Al alaq, bacalah. Penguatan akal. Supaya punya ilmu, lalu perlu penguatan rohani supaya ilmu terwujud supaya konkrit bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari. Makanya Allah turunkan surat Al Muzammil.

Wahai orang yang berselimut, bangunlah di malam hari untuk qiyamullail lail untuk memperkuat ruhani.

Qiyamulail lebihdulu pensyariatannya daripada sholat 5 waktu. Kalau sholat disyariatkan saat Isro miroj kurang lebih 10 tahun kenabian menjelang akhir kehidupannya di Mekah sebelum hijrah ke madinah.

Setelah surat iqro belum ada perintah dakwah. Surat Al Muzammil adalah persiapan untuk menerima perintah dakwah.

Wahai orang yang berselimut, ini panggilan sayang. Sayangnya Allah kepada nabi Muhammad. Tradisi orang arab memanggil orang yang disayangi sesuai dengan kondisinya.

Kalau bilang wahai ahli bid’ah ikuti kami, maka panggilan ini tidak sesuai dengan manhaj qurani.

Ali dipanggil wahai aba turob, oleh nabi ketika Ali tidur di atas tanah. Inilah panggilan kesayangan.

Boleh qiyamulail setengah malam atau sepertiga malam atau dua pertiga malam. Sesuai dengan kesanggupan.

Dan bacalah Qur’an secara Tartil secara perlahan lahan.

Alquran ucapan yang berat, pelaksanaan yang berat, berat untuk disampaikan.

Ketegaran dalam mengemban risalah tergantung bagaimana kita mempersiapkannya dengan qiyamulail.

QS: 73 : 6 h.574
اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًا ۗ
in~na naašyi-atal-laili Hiya ašyaddu waṭh•-aw wa aq•wamu qiilaa
Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan.

Bacaan Qur’an di malam hari lebih berkesan, memperkuat jiwa kita. Lebih khusyu.

QS: 73 : 7 h.574
اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًا ۗ
in~na laka fin~naHaari sab-ḥan^ ṭhowiilaa
Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.

Kalau di siang hari kita banyak urusan. Kalau kita ingin menyelesaikan urusan kita yang banyak maka qiyamulailah di malam hari. 

Ketika ujian hidup berat, kita akan tegar untuk menghadapinya dan mampu menyelesaikannya disaat kita di malam hari qiyamulail.

QS: 73 : 8 h.574
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًا ۗ
wadżkurisma robbika wa tabattal ilaiHi tab•tiilaa
Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.

Berdzikir lah dengan menyebut nama Allah. Robb, rububiyah. Tauhid ada 3 rububiyah, Uluhiyah, asma’wasifat.

Robb, mentauhidkan Allah dari sisi kekuasaannya. Rosululloh diminta agar tidak menyandarkan kepada kekuatan selain Allah. Rosululloh sedang butuhnya kepada Khadijah dan abu Thalib diwafatkan dalam tahun yang sama. Tahun kesedihan. Alah menghendaki agar Allah menyendarkan kepada kekuatan Allah saja jangan kepada Siti Khodijah atau pamannya.

Ihtiar manusiawi di siang hari dikuatkan dengan menghadap Allah di malam hari, memasrahkan ketentuannya kepada Allah.

Orang kafir memerangi Islam karena 2 hal :  agar islam tidak berkembang dan ingin menguasai perekonomian.

Ketika pagi akan berperang, malamnya rosul qiyamulail. Memutus hubungan dengan yang selain Allah. Doanya :

“Ya Allah kalau sampai kelompok kecil ini binasa, maka engkau tidak akan ada yang menyembah engkau lagi.” Allah kabulkan doanya dan dimenangkan dalam perang badar 300an melawan ribuan.

Istighotsah : memohon pertolongan. Allah mengijabah, memberikan bantuan berupa malaikat. Yang turun beriringan.

QS: 8 Al Anfal : 9 h.178
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
idż tastaghiitṡuuna robbakum fastajaaba lakum an~nii mumiddukum~ bi-alfim~ minal-malaaaaa-ikati murdifiiiin
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”

QS: 73 : 9 h.574
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا
robbul-mašyriqi wal-maghribi laaaaa ilaaHa illaa Huwa fattakḣidż-Hu wakiilaa
(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.

Jangan sampai di timur dan di barat ada robb-robb selain Allah SWT. Wilayah dakwah adalah timur sampai barat. Agar orang di timur dan barat berada dalam kekuasaan menyembah hanya kepada Allah saja.

 

QS: 73 : 10 h.574
وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا
waṣhbir ′alaa maa yaquuluuna waHjur-Hum Haj•ron^ jamiilaa
Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.

QS: 73 : 11 h.574
وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا
wa dżarnii wal-mukadżdżibiina ulin~na′mati wa maHHil-Hum qoliilaa
Dan biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar.

Washbir : sabar terhadap apa yang mereka ucapkan: orang gila, tukang sihir dsb. Sabar adalah bagian waktu untuk menyelesaikan sesuatu.

Dzarni : Biarkan aku / Allah yang akan menghadapi mereka. Tumbangnya musyrikin Mekah pada tahun kedua di perang badar.

Allah yang melakukannya, rosul dan sahabat hanya sarana saja.

QS Al Anfal : 17  ketika kamu membunuh maka akulah Allah yang membunuh, ketika kamu yang melempar maka akulah / allah  yang melempar.

QS: 8 Al Anfal : 17 h.179
فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْ ۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰى ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
fa lam taq•tuluuHum wa laakin~nallooHa qotalaHum wa maa romaita idż romaita wa laakin~nallooHa romaa‚ wa liyub•liyal-mu`miniina min-Hu balaaaaa-an ḥasanaa‚ in~nallooHa samii′un ′aliiiim
Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

PERTANYAAN :

Selanjutnya ayat 12 :

QS: 73 : 12 h.574
اِنَّ لَدَيْنَآ اَنْكَالًا وَّجَحِيْمًا ۙ
in~na ladainaaaaa anḡ~kaalaw wa jaḥiimaa
Sungguh, di sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang menyala-nyala,

QS: 73 : 13 h.574
وَّطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَّعَذَابًا اَلِيْمًا
wa ṭho′aaman^ dżaa ghuṣhṣhotiw wa ′adżaaban aliimaa
dan (ada) makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.

QS: 73 : 14 h.574
يَوْمَ تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا
yauma tarjuful-arḍhu wal-jibaalu wa kaanatil-jibaalu katṡiibam~ maHiilaa
(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan.

QS: 73 : 15 h.574
اِنَّآ اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ رَسُوْلًا ە ۙ شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ اَرْسَلْنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا ۗ
in~naaaaa arsalnaaaaa ilaikum rosuulan^ šyaaHidan ′alaikum kamaaaaa arsalnaaaaa ilaa fir′auna rosuulaa
Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul (Muhammad) kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir‘aun.

QS: 73 : 16 h.574
فَعَصٰى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَاَخَذْنٰهُ اَخْذًا وَّبِيْلًا ۚ
fa ′aṣhoo fir′aunur-rosuula fa akḣodżnaaHu akḣdżaw wabiilaa
Namun Fir‘aun mendurhakai Rasul itu, maka Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.

QS: 73 :17 h.574
فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ اِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَّجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا ۖ
fa kaifa tattaquuna inḡ~ kafartum yaumay yaj•′alul-wildaana šyiibaa
Lalu bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.

QS: 73 : 18 h.574
ۨالسَّمَاۤءُ مُنْفَطِرٌۢ بِهٖ ۗ كَانَ وَعْدُهٗ مَفْعُوْلًا
as-samaaaaa-u mun^faṭhirum~ biH‚ kaana wa′duHuu maf′uulaa
Langit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana.

QS: 73 : 19 h.574
اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا
in~na HaadżiHii tadżkiroH‚ fa man šyaaaaa-attakḣodża ilaa robbiHii sabiilaa
Sungguh, ini adalah peringatan. Barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil jalan (yang lurus) kepada Tuhannya.

QS: 73 : 20 h.575
۞ اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَ ۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِ ۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰى ۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙ وَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ  ۖ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙ هُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًا ۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
in~na robbaka ya′lamu an~naka taquumu ad•naa min^ tṡulutṡayil-laili wa niṣhfaHuu wa tṡulutṡaHuu wa ṭhooooo-ifatum~ minalladżiina ma′ak‚ wallooHu yuqoddirul-laila wan~naHaar‚ ′alima al lan^ tuḥṣhuuHu fa taaba ′alaikum faq•ro`uu maa tayassaro minal-qur`aan‚ ′alima an^ sayakuunu minḡ~kum~ marḍhoo wa aakḣoruuna yaḍhribuuna fil-arḍhi yab•taghuuna min^ faḍhlillaaHi wa aakḣoruuna yuqootiluuna fii sabiilillaaHi faq•ro`uu maa tayassaro min-Hu wa aqiimuṣh-ṣholaata wa aatuz-zakaata wa aq•riḍhullooHa qorḍhon ḥasanaa‚ wa maa tuqoddimuu li-an^fusikum~ min kḣoirin^ tajiduuHu ′in^dallooHi Huwa kḣoirow wa a′ẓhoma aj•roo‚ wastaghfirullooH‚ in~nallooHa ghofuurur roḥiiiim
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

.

.

.

.

.

.

.

Link YouTube hari ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *