*_Yuk, Hadiri Kajian Shubuh bersama para Ustadz.._*✨
*Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
🗓️ *Sabtu, 11 Mei 2024 / 3 Dzulqaidah 1445 H*
🎯 *Kajian Sirah Sahabat : Mengenal Sosok Ja’far bin Abu Thalib Ra.*
🎙️ *Pembicara : Ust. Abdul Haris, Lc., MPd.*
======= =======
🗓️ *Ahad, 12 Mei 2024 / 4 Dzulqaidah 1445 H*
🎯 *Kajian Aqidah & Manhaj Islam : Seputar Hukum Tawassul, Antara yang Disepakati & Diperselisihkan (Kitab Assirajul Wahhaj)*
🎙️ *Pembicara : Ust. Ahmad Taqiyuddin, Lc.*
=======
🕔 *Ba’da Shubuh Pkl. 05.00 WIB – Selesai*
📌 *Masjid Baitul Haq – Puri Gading*
📱 *Gabung Live Streaming :*
YouTube :
bit.ly/YouTube_MasjidBaitulHaq
*Social Media*
Facebook :
bit.ly/Facebook_MasjidBaitulHaq
Instagram :
bit.ly/Instagram_MasjidBaitulHaq
*Contact us*
Email :
hu***@ma***********************.com
WhatsApp Center :
+62852-1327-4473
*Website*
______________________________
*DKM Baitul Haq, Puri Gading*9
_Jl. Puri Gading Raya, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat – Indonesia_
Kajian Sirah Sahabat : Mengenal Sosok Ja’far bin Abu Thalib Ra.
🎙️ *Pembicara : Ust. Abdul Haris, Lc., MPd.
Mempelajari Sirah sahabat berarti secara tidak langsung kita mempelajari Sirah Nabawiyah.
Hijrah I ke habasyah,
Perang khoibar,
Perang mu’tah.
Ja’far bin Abu Thalib Ra, adalah kakak Ali bin Abi Tholib, sepupu nabi. Beliau pemimpin Muhajirin di Habasyah / Ethiofia. Raja najasi memberikan suaka keamanan kepada Muhajirin.
Rosul pernah bersabda kpd Ja’far bin Abu Thalib Ra : 1. Rupa dan ahlak kamu mirip denganku. 2. Sesungguhnya Allah membuat 2 sayap untuk Ja’far bin Abu Thalib Ra di surga.
10 sahabat yang dijamin masuk surga :
Khulafaur Rasyidin, Abdurahman bin auf, said bin Zaid.
Ja’far bin Abu Thalib Ra, tumbuh dalam keluarga yang miskin dan saudara yang banyak. Lalu dititipi nabi.
Abbas paman nabi, mengambil Ja’far bin Abu Thalib Ra dan rosul mengambil Ali bin Abi thalib.
Nabi dan Ja’far bin Abu Thalib Ra serta Ali bin Abi thalib, sangat dekat hubungannya.
Da’wah nabi secara sir dilakukan di rumah Al arqam bin Abul arqam, jamaahnya termasuk Ja’far bin Abu Thalib Ra.
Abi Tholib bersama Ja’far bin Abu Thalib Ra, melewati nabi yang sedang sholat dg Ali, memerintahkan Ja’far bin Abu Thalib Ra untuk sholat bersama nabi dan Ali dengan mengatakan sambunglah sayap saudaramu.
Da’wah rosul di Mekah mendapat pertentangan yang luar biasa sehingga Rosul memerintahkan untuk hijrah I ke Habasyah. Ada 10 sahabat yang berangkat pertama. Raja najasi memerintahkan untuk yang lainnya supaya datang ke habasyah.
Sebelum berangkat ke habasyah Ja’far bin Abu Thalib Ra bertanya tentang tatacara sholat di laut (sebelum peristiwa isra mi’raj. Sholatlah dengan berdiri kecuali kamu akan tenggelam.
Amr bin ash (sebelum masuk Islam) dan abdulah bin Abi Rabiah, diplomat ulung dikirim kaum Quraisy untuk menghadap raja najasi agar dikembalikan ke Mekah.
Ja’far bin Abu Thalib dan Muhajirin Radiposisikan oleh diplomat kepada najasi sebagai orang yang berbahaya dari sisi keyakinan orang Mekah dan orang Habasyah.
Ja’far bin Abu Thalib Ra, menjawab bahwa di Mekah mereka adalah kaum jahiliah yang memutus silaturahim, berbuat jahat kepada tetangga, lalu Allah mengutus seorang rosul yang jelas nasabnya, jujur, terpercaya, menyuruh menyambung silaturahim dst. dan mengajarkan tauhid, yang sama dengan najasi, sampai kaum kami menyiksa kami dan mengusir kami supaya kami kembali menyembah berhala.
Najasi bertanya apakah kamu membawa sesuatu dari Allah? lalu Ja’far bin Abu Thalib Ra membacakan surat Maryam tentang nabi Isa, membuat raja najasi menangis terharu, dan mengusir 2 diplomat.
Raja najasi masuk Islam, mengirim anaknya dan rombongan 60 orang ke rosululloh tapi tenggelam di Laut.
Amr bin ash dan abdulah abdulah bin Abi Rabiah pulang dengan kesedihan dan diabadikan dalam QS Al Anfal:36.
Najasi dulunya adalah penggembala kambing di badar.
Jafar tiba di Madinah di akhir tahun ke 7 H. Rosul sedang berperang di Khaibar. Rosul bertemu dengan Ja’far pulang dari khoibar dan menang perang. Beliau berkata sy tidak tahu apakah bergembira karena menang perang Khaibar atau karena bertemu kembali dengan Ja’far.
Datang pula suku daus (abu huroiroh). Jafar dan suku daus mendapat harta rampasan perang.
Perang mu’tah (melawan Romawi, masih di tahun ke 7) : Ja’far gugur sebagai panglima. Nabi mengatakan Ja’far akan mendapatkan 2 sayap di surga.
Pertanyaan :
Raja najasi masuk Islam melalui Ja’far bin Abu Thalib Ra. Walaupun merahasiakannya.
Bukti masuknya najasi : mengirim rombongan 60 orang yang dipimpin anaknya. Mengirim hadiah kepada nabi.
Najasi bukan sahabat karena tidak bertemu nabi (disebut tabiin/pengikut sahabat/ satu masa dengan nabi yang masih hidup).
Link YouTube ;
Link Instagram :
https://www.instagram.com/masjidbaitulhaqpurigading/live/18022788221476800
Materi PPT di konversi ke word :
Ja’far bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu
♥Pemimpin Muhajirin di Habasyah
♥Pemimpin yang syahid di Perang Mu’tah
♥“Kamu menyerupai bentukku dan akhlakku”.
�“Sesunggunya Allah -Azza wa Jalla- membuatkan untuk Ja’far dua sayap yang ia gunakan untuk terbang di surga”
� Miskin dan banyak anggota keluarganya
� Saat terjadi paceklik, Rasulullah mengajak Al Abbas (pamannya) untuk mengasuh anak- anak abu Thalib
🞂 Al Abbas mengambil Ja’far
🞂 Rasulullah SAW mengambil Ali.
� Rasulullah menaruh perhatian penuh pada Ja’far dan adiknya Ali serta seluruh keluarganya
🞂 Hal itu membuat Ja’far kagum dan cinta pada beliau
🞂 Saat Rasulullah SAW diutus sebagai Rasul,
Ja’far masuk Islam sebelum beliau masuk ke
rumah Al Arqam bin Abil Arqam untuk berdakwah.
Al askari dalam kitab “Al Awail berkata”:
🞂 “Abu Thalib bersama Ja’far melewati Nabi SAW yang sedang shalat bersama Ali yang
ada di sebelah kanan beliau. Abu Thalib berkata kepada Ja’far: “Sambunglah sayap kanan anak pamanmu”, maka Ali mundur dan Ja’far berdiri sejajar dengannya, sementara Nabi SAW maju… Dan itu adalah awal adanya jama’ah shalat dalam Islam”.
🞂 Di tengah-tengah siksaan yang mendera kaum muslimin yang dilancarkan oleh para pembesar Quraisy karena jumlah orang beriman semakin bertambah, Rasulullah SAW
berkata:
🞂 “Berpencarlah kalian di muka bumi, karena Allah nanti akan mempertemukan kalian”
🞂 Mereka bertanya: “Kemana kami harus pergi?”.
🞂 Beliau berkata: “Nah, di sini”, sambil menunjukkan tangannya ke Habasyah”.
Rasulullah SAW berkata:
🞂 “Seandainya kalian pergi ke Habasyah, maka di sana ada seorang raja yang tiada seorang
pun yang terdzalimi, ia adalah negeri yang benar sehingga Allah akan memberikan jalan keluar dari apa yang kalian derita sekarang”.
🞂 Itulah hijrah pertama ke Habasyah yang diikuti 10 orang shahabat yang dipimpin oleh Utsman bin Madz’un. Mereka diterima dengan baik oleh
Raja Najasyi dan menawarkan mereka agar shahabat yang masih disiksa di Mekah diperkenankan untuk menyusul ke Habasyah.
🞂 Maka Ja’far bin Abu Thalib memohon ijin kepada Rasulullah SAW untuk hijrah ke sana hingga beliau mengijinkannya bersama istrinya, Asma binti Umais dan beberapa shahabat lainnya.
🞂 Sebelum berangkat ke Habasyah, Ja’far bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tata cara shalat dalam perjalanan di laut?
🞂 Rasulullah SAW bersabda:
🞂 “Shalatlah dengan berdiri, kecuali kalau kamu takut akan tenggelam”.
🞂 Lalu setelah itu menyusul beberapa orang lagi baik berangkat bersama-sama maupun sendiri-sendiri hingga jumlah mereka
mencapai 83 dengan pimpinan Ja’far.
🞂 Allah telah memudahkan mereka dalam perjalanan hingga sampai ke Habasyah.
Mereka mendapatkan kehidupan yang aman, damai, tetangga yang baik, dan penyambutan yang hangat.
🞂 Para Shahabat Muhajirin yang tinggal di Habasyah hidup dengan tenang yang membuat kafir Quraisy berfikir untuk
mengeluarkan mereka dari Habasyah dan mengembalikan mereka ke Mekah.
🞂 Mereka mengutus Amr bin Ash dan Abdullah bin Abu Rabiah untuk menyampaikan dan membujuk Raja Najasyi agar mau mengusir para shahabat dari Habasyah.
🞂 Sebelum menghadap pada Raja, mereka berdua memberikan hadiah kepada para Betrik dan membujuk mereka agar
mendukung utusan Quraisy ini saat nanti menghadap Raja.
Mereka berkata kepada Najasyi:
🞂 “Wahai Sang Raja, Sesungguhnya orang-orang yang kurang akalnya diantara kami telah kabur pada malam hari ke negeri Tuan dimana mereka telah meninggalkan agama kaumnya dan juga
tidak memeluk agama Tuan. Mereka telah datang dengan membawa agama baru yang belum kami dan Tuan kenal. Sungguh kepada Tuan kami telah diutus oleh para pemimpin kaumnya yang yang juga ayah, paman, dan keluarga mereka agar kiranya Tuan berkenan mengembalikan kaum muslimin kepada para pembesar Mekah itu karena mereka lebih tahu kondisi dan aib mereka sehingga disebabkan hal itu mereka dicela oleh kaumnya.
🞂 Belum sampai dijawab oleh Najasyi, para Betrik sudah menyela: “Betul Paduka ”
🞂 Najasyi tidak langsung menerima aduan kedua utusan itu, tetapi meminta keterangan langsung dari para Shahabat Nabi hingga
dihadapkan kepada Najasyi.
🞂 Yang menjadi juru bicara Shahabat adalah
Ja’far bin Abu Thalib.
Ja’far menjawab:
🞂 “Wahai Sang Raja, kami adalah kaum ahli jahiliyyah, kami menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan perbuatan yang keji, memutuskan tali silaturahim, berbuat jahat
terhadap tetangga, yang kuat memakan yang lemah, dan kami dalam keadaan seperti itu sampai akhirnya Allah mengutus kepada kami seorang Rasul dari golongan kami. Kami mengenal nasabnya, kejujurannya, amanahnya, dan kehormatannya, lalu ia menyuruh kami agar mentauhidkan-Nya, menyembah-Nya, dan meninggalkan apa yang pernah kami dan nenek moyang kami sembah berupa batu dan berhala.
🞂 Ia juga menyuruh kami agar menunaikan amanah, menyambung silaturahmi, berbuat baik kepada tetangga, menahan dari yang haram dan pertumpahan darah. Dan ia
melarang kami dari perbuatan yang keji, kata-kata kotor, memakan harta anak yatim, menuduh zina pada istri orang lain. Ia juga menyuruh kami agar menyembah Allah saja
dan tidak menyekutukan-Nya sebagaimana ia menyuruh kami agar mendirikan shalat, membayar zakat dan berpuasa…
🞂 Kemudian kami membenarkannya dan beriman kepadanya serta mengharamkan apa yang diharamkan, menghalalkan apa yang dihalalkan, hingga kaum kami memusuhi
kami, menyiksa kami, memfitnah kami dari agama kami agar kami kembali menyembah berhala dari ibadah kepada Allah Ta’ala.
Mereka mengembalikan kami agar kami menganggap makanan yang jijik sebagai makanan yang halal sebagai dahulu kami anggap seperti itu.
🞂 Ketika mereka menekan kami, mendzalimi kami, mempersempit ruang gerak kami dan memisahkan kami dari agama kami, kami
keluar dari negeri kami dan kami lebih memilih Paduka dari pada yang lain dan kami lebih senang dekat dengan Paduka. Maka kami mengharap agar kiranya kami tidak dianiaya di sisimu, wahai Paduka Raja”.
🞂 Najasyi berkata:
🞂 “Apakah kamu membawa sesuatu dari Allah?”.
🞂 Ja’far membacakan awal surat Maryam yang membuat Najasyi menangis hingga membasahi jenggotnya. Begitu pula para Uskupnya. Lalu Najasyi berkata kepada dua utusan Quraisy:
“Sungguh ini dan apa yang pernah di bawa oleh Isa benar-benar keluar dari lampu yang sama, pergilah kalian berdua, demi Allah, aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian”
🞂 Keesokan harinya kedua utusan Quraisy menghadap Raja dan mengatakan tentang ketuhanan Isa.
🞂 Ja’far menyampaikan tentang Isa sebagaimana Allah katakan di dalam Al Quran:
“Ia adalah hamba Allah, Rasul-Nya, Ruh-Nya, dan kalimat-Nya yang dihembuskan kepada Maryam Yang Masih Gadis dan ahli ibadah”.
Lalu Najasyi memungut potongan dari tanah, kemudian berkata: “Demi Allah, Isa bin Maryam tak berbeda jauh dengan apa yang engkau katakan, seperti potongan dahan ini”.
🞂 Najasyi masuk Islam lalu mengirim anaknya dalam sebuah rombongan (60 orang) kepada Rasulullah SAW tetapi mereka semua
tenggelam di laut
🞂 Najasyi membantu Rasulullah menikah dengan Ummu Habibah dengan menyerahkan 400 dinar.
🞂 Abdullah bin Abi Rabiah dan Amr bin Ash pulang dengan membawa kegagalan dan kesedihan
🞂 “Sesungguhnya orang-orang kafir itu menginfakkan hartanya untuk menghalang-
halangi jalan Allah. Mereka akan menginfakannya kemudian menjadikan mereka rugi lalu mereka dapat dikalahkan…”
(QS. Al Anfal: 36)
🞂 Najasyi menyampaikan kabar kepada Ja’far dan para Shahabat tentang kemenangan kaum muslimin di Badr. Ia bercerita dengan
duduk di lantai karena tawadhu’. Ia mengisahkan bahwa Badr adalah tempat ia dahulu pernah mengembala kambing Tuannya dari Bani Dhamrah.
🞂 Rasulullah mengutus Amr bin Umaiyyah Adh Dhamry ke Habasyah untuk menyampaikan konspirasi yang dilancarkan oleh Yahudi di
Khaibar.
🞂 Najasyi menyiapkan 2 buah kapal untuk Ja’far
dan kawan-kawannya untuk menuju ke
Medinah. Bergabung bersama mereka pula Abu Musa al Asy’ari sehingga jumlah mereka lebih dari 70 orang.
🞂 Ja’far dan rombongan sampai ke Medinah pada akhir tahun ke 7 H. dimana Rasulullah tidak berada di sana karena sedang dalam
berperang melawan Yahudi Khaibar.
🞂 Ketika Rasullah SAW tiba di Medinah, beliau sangat gembira dan mengatakan: “Aku tidak tahu manakah yang membuat aku gembira, apakah karena kedatangan Ja’far atau karena
kemenangan Khaibar”.
🞂 Pada saat itu pula datang pula rombongan dari suku Daus (Abu Hurairah dkk) dan suku Asyja’. Rombongan Ja’far, Daus, dan Asyja’ juga mendapat bagian dari harta rampasan
pasca perang Khaibar.
🞂 Tidak lama kemudian Rasulullah SAW dan para shahabat melakukan umrah ke Mekah. Ja’far ikut dalam kafilah umrah ini untuk mendatangi Mekah setelah 15 tahun
meninggalkannya.
🞂 Dalam Umrah tersebut Rasulullah SAW memberi gelar kepada Ja’far:
“Engkau menyerupai diriku baik bentuk ciptaan maupun akhlak”.
Ada gelar lainnya; Abul Masakin.
🞂 Rasulullah mengirim surat dakwah ke beberapa pembesar;
Muqauqis: Mesir
Qaishar: Romawi
Kisra: Raja Persia
Najasyi: Raja Habasyah
Al Ghasasinah: Raja Basra (surat dibawa oleh Al Harits bin Umair Al Azdi melalui jalan
Mu’tah ia dicegat oleh Syurahbil bin Amr (anak buah Al Harits bin Abi Syamr) lalu ia membunuhnya.
🞂 Beberapa shahabat (berjumlah sekitar 14 orang) pergi ke daerah selatan Syam dan ditahan oleh para pendukung al Harits bin
Amr dan semua shahabat dibunuh oleh mereka dengan cara yang keji.
🞂 Rasulullah SAW menyiapkan tentara untuk memberi pelajaran kepada kedua daerah yang menjadi Nasrani tersebut dengan jumlah
3000 shahabat.
🞂 Rasulullah menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai
panglima perang, beliau bersabda:
🞂 “Zaid bin Haritsah adalah pemimpin manusia, jika ia terbunuh maka digantikan Ja’far, jika Ja’far terbunuh maka digantikan Abdullah bin Rawahah”.
🞂 Sebelum memberangkatkan pasukan, Rasulullah berwasiat agar tidak mengganggu orang-orang yang menyendiri beribadah dalam sinagog, tidak membunuh wanita, anak, orang tua, tidak memotong
pohon dan tidak merobohkan bangunan.
🞂 Ternyata Raja Heraklius telah mempersiapkan pasukan sebanyak 100.000 dari Romawi dan 100.000 dari daerah sekitar Syam yang telah masuk agama Nasrani.
🞂 Pasukan Islam sempat menginap di Ma’an dan mereka ingin mengirim surat kepada Rasulullah SAW, tetapi Abdullah bin Rawahah berkata;
🞂 “Wahai kaum, Demi Allah sesungguhnya apa yang kalian benci ini adalah yang kalian cari saat kalian keluar (dari Medinah), yakni syahadah. Kita tidak memerangi manusia karena jumlah dan kekuatan. Dan kita tidak berperang kecuali karena agama ini,
maka berangkatlah karena ia tidak lain adalah salah
🞂 Zaid bin Haritsah memimpin pasukan Islam dengan membawa bendera putih hingga terbunuh. Sebelum bendera jatuh, Ja’far bin Abu
Thalib meraihnya dan ia angkat kembali.
🞂 Suara takbir menggema di belakangnya. Suasana sangat sempit dan padat dengan banyaknya
pasukan, sehingga kudanya tidak bisa berjalan maju maupun mundur hingga akhirnya ia turun dari kudanya. Ia terus menerobos barisan musuh dan mengalahkan yang ada di sebelah kanan maupun kiri. Hingga akhirnya ia terbunuh.
🞂 Ibnu Hisyam dalam kitabnya “Sirah Nabawiyah”:
“Dan telah berbicara kepadaku ahli ilmu yang aku percayai bahwa Ja’far telah mengambil bendera dengan tangan kanannya lalu dipotong (oleh musuh), kemudian ia ambil bendera itu dengan tangan kirinya lalu dipotong juga. Kemudian ia apit bendera itu dengan kedua lengannya dan akhirnya terbunuh. Saat itu umurnya 33 tahun. Kemudian Allah membalasnya dengan 2 sayap yang akan ia gunakan terbang di surga kemana pun ia mau”
🞂 Kemudian ia jatuh dan tubuhnya dipotong menjadi dua oleh seorang tentara Romawi. Separuh potongan tubuhnya terdapat 30
lebih luka. Dan semua lukanya ada di tubuh bagian depan yang menandakan bahwa ia menghadapinya dan tidak melarikan diri.
🞂 Dalam riwayat yang lain: lukanya mencapai lebih dari 90. Dan semua di tubuh bagian depan.
🞂 Kemudian bendera diambil oleh Abdullah bin Rawahah dan akhirnya terbunuh juga.
🞂 Tsabit bin Aqram menyeru: “wahai kaum muslimin angkatlah seorang yang baik diantara kalian”. Mereka berkata; “Ia adalah kamu”. Ia menjawab: “Saya tidak mampu
melakukannya”.
🞂 Mereka akhirnya mengangkat Khalid bin Walid.
🞂 Ia mengajak dialog musuh hingga sore hari.
🞂 Pada malam hari ia merubah posisi pasukan:
Pasukan sayap kanan bergerak ke sayap kiri.
Pasukan sayap kiri bergerak ke sayap kanan.
Pasukan belakang bergerak ke depan.
Pasukan depan bergerak ke belakang.
Di belakang gugusan tentara ada kelompok pasukan yang menebarkan debu.
Hasil strategi: berhasil mengelabuhi musuh dan hanya 12 pasukan muslim syahid.
🞂 Rasulullah SAW sebelum kedatangan pasukan ke Medinah bersabda;
🞂 “Zaid telah membawa bendera lalu musibah mengenainya, kemudian diambil oleh Ja’far dan musibah mengenainya, kemudian diambil
oleh Ibnu Rawahah dan musibah mengenainya –kedua mata beliau berlinangan air mata- lalu bendera diambil “Pedang Allah” (Khalid bin Walid) hingga Allah memenangkan mereka.
🞂 Memiliki kedudukan yang tinggi di hati Rasulullah SAW
🞂 Pemuda yang berakhlak tinggi, pemurah dan dermawan, memiliki cita-cita yang tinggi
🞂 Termasuk Assabiqunal Awwalun.
🞂 Cerdas dalam berdialog melawan 2 utusan Quraisy
🞂 Melalui dirinya (usia sekitar 20 tahun) Raja Najasyi masuk Islam.
🞂 Imannya kuat
🞂 Akhlaknya baik
🞂 Hatinya bersih
🞂 Pemberani (keberanian dan kedermawanannya adalah dua saudara kembar)
🞂 Rasulullah SAW bersabda: “Buatlah makan untuk keluarga Ja’far karena mereka telah disibukkan oleh dirinya hari ini”.
🞂 Ketika pasukan kembali dari Mu’tah, Rasulullah menyambut mereka sambil menggendong Abdullah putra Ja’far di kedua
tangan beliau.
🞂 Rasulullah SAW bersabda;
“Aku diberi teman akrab dan terpilih” beliau menyebut Ja’far salah satunya”.
🞂 Abu Hurairah berkata:
“Ja’far mencintai orang-orang miskin, duduk
dengan mereka, melayani dan dilayani mereka, mengajak dan diajak bicara, dan Rasulullah SAW menamakannya: Abul Masakin”.
🞂 Mohonkan ampun untuk saudara kalian karena ia syahid masuk surga, ia terbang di surga dengan dua sayap dari Yaqut…
🞂 Aku melihat Ja’far di surga bersama malaikat”.